Jakarta, CNN Indonesia -- Tanaman dapat mengembangkan respons kompleks terhadap invasi bakteri, juga memberikan perlawanan jangka panjang terhadap penyakit.
Bakteri resistan antibiotik, dikenal sebagai 'superbug', menjadi semakin banyak dan lebih ganas. Pemakaian antibiotik yang terlalu sering dianggap sebagai dalangnya. Salah satu cara menghindari obat medis berlebihan yaitu dengan obat herbal.
Obat herbal menawarkan alternatif bagi obat-obatan yang semakin tidak efektif tersebut. Beberapa dekade terakhir, penggunaan antibiotik yang meluas meningkatkan infeksi dari resisten antibiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibatnya, orang-orang yang dirawat di rumah sakit karena penyakit umum, kanker, jantung, atau bahkan cedera kecelakaan bisa terserang infeksi, beberapa bahkan meninggal dunia.
“Tidak sulit untuk membuat mikroba yang resisten terhadap penisilin di laboratorium, yakni mengekspos mereka dengan konsentrasi penisilin yang tidak cukup untuk membunuh mereka,” kata Alexander Fleming, pencipta antibiotik pertama, penisilin, pada 1945.
Saat itu Fleming menerima nobel atas penemuan obat.
Dilansir dari laman Natural News, berikut adalah daftar 10 antibiotik herbal alami yang dapat melawan bakteri dan virus.
Lidah buaya adalah tanaman tradisional yang tumbuh di iklim panas dan kering. Daun lidah buaya dikenal dapat mengobati ruam, luka, peradangan, arthritis, dan sembelit.
Tanaman ini telah digunakan sebagai pengobatan masyarakat India Ayurvedic dan masyarakat Tiongkok selama ribuan tahun untuk mengobati infeksi.
Kualitas antibakteri dan anti-inflamasi pada kunyit dilaporkan sangat efektif dalam mengobati infeksi bakteri. Kunyit juga bisa digunakan dengan cara dioleskan untuk mengobati bakteri methicillin resistant staphylococcus aureus (bakteri yang ditemui di kulit dan rongga hidung manusia) dan lesi kulit.
Tanaman goldenseal merupakan antibiotik herbal yang menakjubkan. Tanaman ini dapat melawan bakteri dan jamur. Goldenseal dikenal karena kemampuannya menenangkan peradangan. Khasiat anti-inflamasinya dapat mengobati masalah liver dan pencernaan.
Tanaman bumbu yang melejitkan selera ini sudah digunakan sebagai pengobatan di seluruh dunia selama ribuan tahun. Pada 1700-an, bawang putih bahkan dipakai untuk menangkal wabah. Bawang putih memiliki khasiat sebagai antibiotik, antivirus, dan anti-jamur yang sangat kuat.
Tanaman herbal lainnya adalah daun zaitun. Herbal ini memiliki keistimewaan besar sebagai anti-inflamasi, anti-jamur, dan anti-bakteri. Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, daun zaitun juga mengobati gejala penyakit jantung, infeksi HIV, masalah pencernaan, jamur, infeksi saluran kemih, nyeri kronis kanker, dan arthritis.
Ini adalah minyak esensial yang dikenal memiliki kemampuan membunuh bakteri, serta mengendalikan infeksi Staph (yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus) seperti MRSA. Minyak oregano mengandung antioksidan, antiseptik, antivirus, anti-jamur, anti-inflamasi, anti-parasit, dan penghilang rasa sakit.
Pada 2001, Jurnal Science Daily melaporkan studi dari Universitas Georgetown. Ada zat pembunuh kuman di dalam minyak oregano yang hampir sama efektifnya dengan kebanyakan antibiotik.
Senyawa di dalam tanaman dari keluarga bunga aster ini bermanfaat untuk mengobati penuaan dan berbagai infeksi selama berabad-abad lamanya.
Secara tradisional, tanaman ini digunakan untuk mengobati luka terbuka, kerucunan darah, difteri, dan penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri. Belakangan, tanaman ini digunakan untuk mengobati pilek dan flu.