Jakarta, CNN Indonesia -- Bali tengah dilingkupi kesenyapan hari ini, Sabtu (21/3). Pulau Dewata yang biasanya riuh oleh turisme dan beragam upacara adat, kini harus dirundung sepi. Hari ini merupakan penyelenggaraan Catur Brata, yang menjadi bagian dari perayaan Nyepi bagi umat Hindu.
Bali nyaris tanpa aktivitas. Masyarakat, baik lokal maupun wisatawan harus mematuhi adat setempat untuk berdiam diri selama sehari. Terdengar membosankan. Namun bagi Dan Berbidge, wisatawan asal London yang tengah mengunjungi Ubud, Bali perayaan Nyepi justru menakjubkan.
"Sebagai orang asing, sungguh merupakan pengalaman menakjubkan untuk menjadi bagian dari Nyepi di Bali," katanya pada CNN Indonesia dalam bahasa Inggris, diwawancara siang ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Ubud, Dan bersama kawan-kawannya telah dilingkupi aura Nyepi sejak jauh-jauh hari. Banyak seniman Ubud yang membuah ogoh-ogoh di sekitar mereka. Itu jelas membuat penasaran. "Akhirnya, tadi malam mereka 'hidup'!" ujar Dan. Ia sangat antusias mengikuti parade ogoh-ogoh yang berkeliling kota malam tadi.
"Mereka membawa mnster raksasa yang menakutkan dan menyeramkan dalam prosesi yang bisa menandingi karnaval-karnaval di Rio de Janeiro, Brasil!" kata Dan berkomentar dengan antusias.
Ia melanjutkan, atmosfer yang ia rasakan sangat heboh. Tua muda turun ke jalan. "Rasanya semua orang Bali berkostum dan keluar menikmati perayaan yang menakjubkan itu," ujar Dan lagi.
Aura itu langsung berubah drastis pada hari ini. Bali mendadak senyap. Semua orang bermeditasi, berefleksi, dan berdoa di kediaman masing-masing. "Anjing tidak menggonggong, ayam tidak berkokok, bahkan pesawat tidak beterbangan keluar masuk pulau ini," tuturnya.
"Sungguh indah dan unik!"
Dan sendiri berada di sebuah vila bersama kawan-kawannya. Meski tidak merayakan Nyepi, mereka tetap menghormati masyarakat Bali dengan tidak membuat keriuhan dan keluar rumah.
"Hari ini kami tidak keluar, menyetel musik, duduk di kafe, atau kelakuan lain yang biasa bule lakukan," ujarnya menuturkan. Untungnya, mereka sudah mempunyai persediaan makanan, sehingga tidak kelaparan di dalam vila. Mereka bahkan ikut menikmati kesenyapan di Bali.
"Bagi kami, ini juga merupakan kesempatan untuk merefleksikan pulau terindah di Bumi ini. Kami tersanjung bisa menikmati pulau surga ini bersama orang-orang lokal. Selamat Tahun Baru!"
(rsa)