Cara Pakai Eyeliner yang Bisa Bikin Mata Infeksi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 12:10 WIB
Eyeliner yang diaplikasikan pada bagian dalam garis bulu mata ditemukan sangat mungkin untuk pindah ke mata dan menyebabkan gejala tertentu.
Ilustrasi (REUTERS/Gleb Garanich)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kehebatan make up mempercantik wajah memang tak bisa dielakkan lagi. Apalagi jika pengaplikasiannya dilakukan oleh profesional. Penampilan pun bisa berubah drastis bak selebritis.

Tapi, untuk mengaplikasikan make up demi menunjang penampilan, Anda harus berhati-hati. Namanya juga produk berbahan dasar kimia, pasti ada saja efek samping yang ditimbulkannya. Bahkan jenis make up tertentu pada jenis kulit tertentu bisa menyebabkan alergi atau masalah lainnya.

Mengutip dari Medical Daily, beberapa waktu lalu, para peneliti melakukan sebuah pengamatan tentang efek pengamatan eyeliner. Hasil penelitian pun menyebutkan, semakin dekat pengaplikasian eyeliner dengan bagian bola mata, semakin rentan kontaminasi terhadap mata terjadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eyeliner yang diaplikasikan pada bagian dalam garis bulu mata ditemukan sangat mungkin untuk pindah ke mata dan menyebabkan gejala tertentu. Hal ini dilihat dari sebuah studi kecil yang ditangkap oleh video.

Para dokter mata mengaku banyak menerima pasien yang memiliki residu eyeliner pada matanya. Pemimpin penelitian ini, Alison Ng, mengatakan residu itu menempel pada lapisan permukaan yang melindungi bola mata (tear film).

"Kami ingin melihat bagaimana eyeliner bermigrasi ke tear film bila diterapkan dalam dua cara yang berbeda, yaitu pada garis bulu mata dan di luar garis bulu mata," kata Ng menjelaskan.

Ng dan rekan-rekannya merekrut tiga mahasiswa perempuan dari School of Optometry and Vision Sciences di Cardiff University di Wales. Para relawan itu berusia antara 26-30 tahun dan tidak ada memiliki gejala gangguan mata sebelumnya.

Mereka dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama yaitu yang menerapkan eyeliner pada garis bulu mata, dekat dengan mata. Sedangkan kelompok kedua yang menerapkan eyeliner pada di luar garis bulu mata, jauh dari mata.

Para peneliti mengambil video mata setiap relawan dengan durasi lima sampai 10 menit setelah menerapkan eyeliner. Kemudian, peneliti menghitung berapa banyak partikel eyeliner yang pindah ke mata.

Mereka menemukan, lebih dari 15-30 persen partikel lebih pindah ke mata ketika eyeliner diaplikasikan pada bagian garis bulu mata. Partikel eyeliner juga bergerak lebih cepat ke mata ketika eyeliner diaplikasikan pada garis bulu mata.

Sebuah putaran kedua rekaman video yang berdurasi dua jam setelah menerapkan eyeliner menunjukkan ada sedikit partikel eyeliner yang tersisa dalam tear film.

Tim Ng menulis studi pertama mereka ini dilakukan untuk membuktikan bahwa partikel dari eyeliner pensil dapat berpindah ke mata. Para peneliti mengingatkan bahwa hasilnya mungkin tidak berlaku untuk semua orang karena semua relawan adalah ras Kaukasia.

Ng mencatat bahwa bentuk kelopak mata orang Asia mungkin berbeda dari subjek tes. Namun, ia pun belum yakin apakah perbedaan bentuk mata akan memengaruhi cara eyeliner bergerak ke mata.

Studi percontohan ini menggunakan eyeliner pensil untuk lebih mudah melihat partikelnya. Tapi seorang dokter di Massachusetts Eye dan Ear Infirmary, Joseph Ciolino, mengatakan hasil ini kemungkinan bisa diterapkan untuk berbagai produk yang berbeda.

Ciolino menyebutkan bahwa masalah yang sama mungkin berlaku untuk maskara, yang dapat mengganggu mata dan menyebabkan efek yang lebih berbahaya lagi.

Ng mengatakan, adanya partikel eyeliner dalam tear film dapat membuat mata tidak nyaman, terutama bagi orang-orang dengan mata sensitif atau sindrom mata kering. Orang dengan mata kering mungkin memiliki lebih sedikit air mata untuk mencairkan partikel eyeliner yang masuk ke mata.

Tim peneliti menulis bahwa pemakai lensa kontak juga menghadapi masalah. Lilin dan pigmen pada eyeliner dapat berikatan dengan lensa kontak, mengurangi kualitas penglihatan dan bahkan berpotensi menyebabkan penglihatan kabur. Ciolino, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menambahkan bahwa penumpukan riasan pada lensa kontak juga dapat mengiritasi mata.

Dia menambahkan bahwa potensi masalah lain dengan menerapkan eyeliner dekat dengan mata bisa muncul. Hal ini disebabkan ujung eyeliner adalah tempat bersarangnya bakteri. Ini memungkinkan terjadinya infeksi pada mata.

Ng menyarankan bahwa pemakai make up dapat mengurangi risiko komplikasi dengan menjaga produk tetap tertutup rapat. Ciolino juga mengimbau agar pemakaian eyeliner harus diterapkan di luar garis bulu mata, di sepanjang kelopak mata.


(mer/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER