Jakarta, CNN Indonesia -- Tak terasa sudah 11 tahun Ivan Gunawan merintis menjadi desainer di dunia fesyen Indonesia. Bermula hanya menjadi asisten sang paman, Adjie Notonegoro, Ivan kini sudah memiliki label, salah satunya adalah
Love by Ivan Gunawan. Ketika ditemui seusai pagelaran busana karya terbarunya,
Anastasia, di Pasific Place Jakarta Selatan, Sabtu malam (4/4) Ivan mengenang awal mula dirinya merintis usaha. Tentu nama sang mantan kekasih, Rossa, tak lupa ia sebut.
"Harusnya hari ini Rossa datang, karena ia yang memberi saya modal awal buka butik, walaupun ujungnya saya yang cerai ya, tapi tidak apa-apa yang penting saya punya butik," kata Ivan sembari bergurau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rossa memang dapat dibilang punya andil cukup besar dalam titik balik seorang Ivan Gunawan. Saat 2004, sang mantan Ivan ini sudah menjadi penyanyi papan atas Indonesia, dan darinyalah bisnis Ivan mulai berdetak.
Ivan menyadari menjalani usaha lepas dari bayang-bayang sang paman yang menjadi desainer senior Indonesia adalah tak mudah. Ia pun sadar hanyalah lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun,
passion yang menggelora dalam jiwanya membuatnya tetap bertahan.
"Saya mulai di 2004 itu benar-benar dari bawah, mulai seadanya, pegawai hanya beberapa, tapi karena kita butuh, ulet, kerja keras, tekun, karena semua butuh proses, tidak ada yang instan," katanya.
Modal utama: kepercayaan pelangganMeski berat, Ivan menjalani proses panjang tersebut dengan satu prinsip yang masih ia pegang hingga detik ini. Kepercayaan pelanggan. Baginya, meski ia akui masih banyak kekurangan dalam menjalani bisnis fesyen, ia harus tetap mengutamakan kepercayaan pelanggan.
Ia selalu mengutamakan komunikasi dan keinginan pelanggan dalam setiap desain ataupun sulam benang yang ia buat untuk karyanya. Bukan hanya sekedar sembarang mematok harga gara-gara nama beken yang berujung kapoknya pelanggan datang kembali padanya.
 Salah satu kemegahan karya Ivan Gunawan. (Adhi Wicaksono/ CNN Indonesia) |
"Saya bersyukur masuk ke-11 tahun saya masih dipercaya oleh banyak klien saya. Menangani klien baru itu mudah, tapi mengelola klien hingga 11 tahun, itu yang sulit," kata Ivan menjelaskan.
Kini Ivan telah memiliki tiga label selain label namanya sendiri, yaitu IG IVAN GUNAWAN, Love, dan Miss to Mom. Selain label, ia termasuk yang rutin mengadakan pagelaran busana. Hampir setiap tahun Ivan mengeluarkan koleksi terbarunya.
“Kadang puas, kadang lemas,” kata Ivan bergurau soal keajegannya menjaga bisnis fesyennya. Mengurusi orang dalam bisnis ini ia akui tak mudah. Seringkali ketika pekerja yang sudah ia latih susah payah, pindah atau direbut pihak lain. Tapi itulah hidup, datang pergi silih berganti.
"Itu sih yang bikin pegel, ketika sudah ada satu orang yang sangat diandalkan, tapi justru malah pergi," tutur Ivan.
Masih banyak target yang belum dipenuhi oleh Ivan Gunawan, salah satunya ia bermimpi 230 juta rakyat Indonesia menggunakan baju karyanya.
Bukan hal yang aneh ketika Ivan mengutarakan mimpinya. Ia hanya ingin dikenang sebagai Ivan Gunawan dengan karya yang dapat disimpan dan dikenang, sama seperti baju yang ia buat.
"Ya saya hanya berdoa semoga saya tetap sehat, usahanya lancar, kerjanya lurus-lurus saja, tidak usah belak-belok, kalau ada ya ada, kalau tidak ya tidak, gak perlu macam-macam, semangat selalu, dan membina hubungan yang baik dengan yang lain,” ujar Ivan.
(end/utw)