Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan pengidap kanker asal California, Amerika Serikat dan keluarganya dikeluarkan dari penerbangan Alaska Airlines, dari Hawaii menuju San Jose pada Senin (7/4). Pekerja maskapai penerbangan bersikeras dia membutuhkan surat keterangan dokter agar bisa terbang.
Akibatnya, Elizabeth Sedway harus membatalkan janji kemoterapi pada Selasa (8/4). Elizabeth, yang menderita multiple myeloma, menulis di Facebook tentang kronologi peristiwa tersebut, seperti dilansir dari laman Huffington Post.
Dia sedang menunggu di bagian pesawat yang khusus untuk penyandang cacat sambil mengenakan masker bedah agar terlindung dari kuman. Seorang petugas maskapai datang dan bertanya apakah dia membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Elizabeth mengatakan 'tidak'. Namun, saat ditanya kembali, Elizabeth mengatakan, dia membutuhkan bantuan karena kadang-kadang tubuhnya merasa lemah.
“Karena saya mengucapkan kata lemah, karyawan Alaska Airlines itu memanggil seorang dokter yang katanya dari pihak penerbangan,” kata Elizabeth menulis di halaman Facebook-nya.
“Setelah kami naik ke pesawat. Perwakilan Alaska naik ke pesawat, dia mengatakan kepada kami bahwa saya tidak bisa terbang tanpa catatan dari dokter yang menyatakan bahwa saya bebas terbang.”
Video Elizabeth yang diunggah ke Facebook menampilkan Elizabeth dan keluarganya yang dikawal turun dari pesawat.
“Saya dikeluarkan seolah-olah saya seorang kriminal atau menular karena mengidap kanker, tidak ada catatan untuk terbang,” katanya dalam video. “Keluarga saya dipaksa keluar dari pesawat karena saya mengidap kanker, tidak ada catatan untuk terbang.”
Elizabeth meminta maaf kepada penumpang lain di pesawat karena telah menahan penerbangan mereka. “Tuhan memberkati kalian,” kata seorang penumpang di rekaman tersebut. Elizabeth mengatakan bahwa dia mengirimkan surat elektronik ke dokternya saat peristiwa itu terjadi.
“Dia bilang, 'jika Anda merasa baik-baik aja Anda seharusnya mampu untuk terbang,” kata Elizabeth kepada petugas. Namun, karena dokter tidak secara khusus mengatakan dia bebas untuk terbang, mereka pun membawanya turun dari pesawat.
Elizabeth mengatakan, seorang karyawan maskapai berkata, mereka khawatir terbang di atas laut dengan penumpang yang sakit. Maskapai tersebut sudah mengeluarkan permintaan maaf, seperti dikutip dari CBS San Francisco.
“Kami menyesalkan ketidaknyamanan Ibu Sedway yang dialami kemarin, dan sangat menyesal untuk bagaimana situasi ditangani. Tiket keluarganya sudah dikembalikan, dan kami akan menutup biaya akomodasi selama satu malam keluarganya di Lihue. Saat karyawan kami memikirkan kesejahteraan penumpang, situasi bisa ditangani secar berbeda.”
Elizabeth menulis di Facebook-nya pada Rabu (9/4) pagi bahwa dia berencana menyumbangkan pengembalian dana tersebut.
(win/win)