Ivan Gunawan Mulai Rambah Fesyen Ready to Wear

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 14:24 WIB
Bagi Ivan Gunawan, agar karyanya sebagai desainer bisa kekal sepanjang masa, ia harus mengeluarkan desain ready to wear untuk lini fesyennya.
Ivan Gunawan mulai memdesain fesyen ready to wear (CNN Indonesia/Endro Priherdityo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Desainer mati, tentu meninggalkan karyanya.

Bagi Ivan Gunawan, agar karyanya sebagai desainer bisa kekal sepanjang masa, ia harus mengeluarkan desain ready to wear untuk lini fesyennya.

"Kalau desainer enggak ada, karyanya hilang. Tapi kalau punya ready to wear dan brand-nya solid, itu bisa terus-menerus," kata Ivan saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awal mula Ivan merambah ready to wear karena ia mendapatkan sebuah tantangan dari partner bisnisnya. Ia diminta untuk menjual karya-karyanya di sebuah department store ternama.

Membuat desain ready to wear buat Ivan sama seperti melahirkan anak baru. Ia pun berencana untuk mengembangkan dan membesarkan 'anak barunya' ini. "Harus long term. Aku senang dengan mainan baru aku ini."

Meski sudah belasan tahun menggeluti profesi sebagai desainer, tapi Ivan mengaku masih belajar untuk membuat lini fesyen ready to wear. "Saya belajar membuat ready to wear, saya belajar memasarkan agar lebih mudah dijangkau," katanya.

Laki-laki bertubuh tambun ini pun mengaku mengalami kesulitan dalam mendesain rancangan ready to wear. Mungkin lebih tepatnya karena belum terlalu terbiasa.

"Kesulitannya, biasanya bikin baju yang susah. Di sini harus membuat sesuatu yang simple, ringkes, cantik dan nyaman," ujarnya.

Perbedaan karya ready to wear Ivan dengan karya busananya yang biasa terletak pada harga yang terjangkau dan ukuran yang beragam.

Department store tempat Ivan memasarkan karyanya meminta Ivan untuk membuat baju dengan nilai di bawah Rp 2 juta. Baginya ini justru sebuah tantangan.

"Permintaannya harganya enggak boleh lebih dua juta. Aku bingung biasanya pakai barang mahal kan," ujarnya. Untuk koleksi ready to wear kali ini, Ivan membanderol bajunya seharga Rp 400 ribu-Rp 750 ribu. Respons pasar pun cukup baik. Pada hari pertama baju Ivan terjual 15 potong.

Konsep busana yang ia usung lebih mengarah pada busana sehari-hari. Mulai dari kemeja, celana panjang, sampai gaun kasual. Ia pun menggunakan beberapa bahan seperti linen dan katun.

"Gayanya lebih kasual, gampang mix and match dan enggak ribet dicuci."

(mer/mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER