Jakarta, CNN Indonesia -- Semua pelancong pasti pernah mengalami ini. Sedang asyik-asyiknya berkeliling kota atau bermain di pantai dan ingin berpose, tapi tiba-tiba kamera kehabisan daya. Hilang sudah momen matahari terbenam yang sempurna itu.
Melancong pada era modern ini memang menimbulkan masalah baru. Koper penuh dengan kabel, baterai, dan peralatan elektronik lain. Belum lagi tuntutan untuk terus mengabadikan momen dan pemandangan untuk media sosial.
Candu peralatan elektronik, minimal dari ponsel pintar, justru terkadang merepotkan. Mengutip Lonely Planet, berikut beberapa masalah yang sering dialami pelancong modern dan solusi tepat untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak masalah jika Anda berwisata di tengah kota. Tapi hanya di tengah kota rasanya bukan melancong sungguhan. Wisata butuh suasana baru seperti pegunungan, pantai, atau persawahan. Tentu tak mudah mendapat listrik di sana.
Solusinya jelas, pelancong harus sesering mungkin mengisi daya kamera dan ponsel. Paling tidak, sediakan baterai tambahan atau pengisi daya yang bisa dibawa ke mana-mana. Terutama jika sedang bertenda di pegunungan terpencil.
Ada sebuah teknik untuk membuat baterai cadangan lebih awet. Setelah mengisi dayanya sampai penuh, bungkus dengan jaket bulu domba karena cuaca dingin bisa menurunkan daya baterai meski tidak digunakan. Solusi lain, bawa pengisi daya dengan kekuatan matahari.
Ini juga masalah yang sering dialami pelancong. Sibuk memotret pemandangan dan momen indah, sampai tak sadar memori penuh. Solusinya mudah, setiap beberapa jepret pindahkanlah isi memori ke komputer atau laptop. Tapi jika sedang tak membawanya, satu-satunya jalan adalah menghapus foto.
Jika terpaksa, pilihlah foto yang telah diambil dua kali atau yang sudutnya terlalu sama dengan foto-foto yang bisa ditemukan di internet. Yang harus dipertahankan adalah foto asli dengan sudut berbeda, atau momen unik.
Namun seperti masalah baterai, solusi paling mudah adalah membawa kartu memori cadangan. Atau, kirim beberapa foto ke surat elektronik pribadi jika menggunakan kamera ber-wifi. Foto dalam ponsel juga bisa dikirim ke dropbox.
Biasanya charger tertinggal tidak disadari sampai akhirnya sampai di tempat tujuan, atau sudah dalam perjalanan. Jika charger tertinggal di kamar hotel, jangan lupa mengecek dinding dan setiap sumber listrik sebelum meninggalkannya. Penting juga untuk mengambil kartu nama hotel sebelum pulang.
Tujuannya, mengetahui nomor telepon hotel dan bisa meminta tolong disimpankan atau dikirim ke alamat tempat tinggal.
Namun jika charger tertinggal di rumah sebelum berangkat liburan, yang bisa dilakukan adalah membeli yang baru di tempat tujuan, meminjam pihak hotel, atau bertahan dengan yang ada.
Menyimpan laptop atau kamera di pesawat, sekalipun di kabin, tidak selalu aman. Bisa saja ia hilang atau rusak terkena guncangan. Jika itu sering terjadi, sebaiknya bekali diri dengan tas yang didesain aman untuk laptop dan kamera. Meski berat, peralatan tetap terjaga.
Selain itu, penting juga untuk membeli asuransi perjalanan. Bisa memilih, hanya untuk diri atau termasuk elektronik yang dibawa. Jika demikian, jangan lupa menyimpan bukti kerusakan atau kehilangan barang itu.
Ponsel yang tercebur ke air saat bermain di pantai sering kali terjadi. Ada solusi mudah, seperti mematikannya, mengeringkannya, lalu menyimpannya di dalam beras selama 24 jam. Beras bisa menyerap kelembapan di dalam ponsel. Cara lain adalah meletakkan ponsel di kantong plastik, lalu masukkan es kering.
Jika itu sering terjadi pada Anda karena tangan yang mudah berkeringat atau licin, sebaiknya sediakan rencana cadangan. Anda bisa membeli casing ponsel atau kamera yang tahan air. Zaman sekarang, itu mudah ditemukan.