Bisnis cokelat sedang menggeliat di Afrika, sebagaimana terlihat di toko Absolute Chocolate di Nairobi, Kenya. Pada 2014, keuntungan penjualannya melonjak hingga US$531 juta.
Bisnis Absolute Chocolate digagas oleh Naheed Ahmed di Kenya, sejak November tahun lalu. Toko cokelatnya di Nairobi begitu mewah, tak ubahnya toko perhiasan.
Berbekal pengetahuan yang diperolehnya dari sekolah kuliner di Afrika Selatan, kini Naheed Ahmed, pemilik Absolute Chocolate, memproduksi 100 kilogram produk cokelat per bulan.
Salah satu varian yang banyak diburu penggemar cokelat dari toko Absolute Chocolate milik Naheed Ahmed di Nairobi yaitu chili-infused truffles yang bercita rasa pedas.
Tidak banyak produk cokelat yang menggunakan bahan baku lokal, kebanyakan impor. Namun tidak demikian halnya Absolute Chocolate. Cokelat, susu, sampai gulanya asli Afrika!
Afrika Selatan adalah produsen cokelat terbesar di Benua Hitam sekalipun tidak memproduksi kakao dalam skala besar. Di sini ada beberapa pabrik, dari Nestle sampai Lindt.
Produsen cokelat terbesar lain di Afrika Barat yaitu Cocoa Processing Company di Ghana yang memproduksi seribu ton cokelat per tahun di bawah label Golden Tree.
Salah satu merek cokelat lokal Afrika yang juga sukses yaitu Madecasse. Pabriknya berdiri di Madagascar, sejak 2006. Label Golden Tree memasarkannya hingga ke mancanegara.
Bahan baku boleh saja lokal Afrika, kakao dari Ghana, begitu juga vanilanya. Namun mesinnya diimpor dari Italia, cetakan praline-nya dari Belgia, dan garam lautnya dari Inggris.
Sentuhan terakhir dari sang artisan: membuat hiasan topping di batang-batang cokelat. Setelah itu, dikemas secara mewah dan dipasarkan di toko-toko megah, baik di lokal Afrika maupun mancanegara.
Kemasan cokelat dibuat semenarik mungkin, termasuk membubuhkan logo produk komputer terkenal buatan Negeri Paman Sam. Bahan baku boleh lokal Afrika, tapi logonya tetap impor.