Jakarta, CNN Indonesia -- Tubuh tinggi menjulang dan langsing, atau bahkan kurus, merupakan salah satu syarat mutlak untuk menjadi model di catwalk. Pasalnya, bentuk badan yang seperti manekin itu cocok dipakaikan baju jenis apapun.
Maka tak heran jika Anda menonton pagelaran fesyen, bentuk tubuh seperti manekin itu yang selalu terlihat.
Sayangnya, untuk mendapatkan tubuh ramping itu, para model harus susah payah mempertahankannya. Salah satu cara yang mereka sering lakukan adalah anoreksia. Daripada kehilangan pekerjaan dan tersisih dari panggung peragaan, mereka lebih memilih menyiksa dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Genius Beauty, terkait fenomena ini, Majelis Nasional Perancis telah mengesahkan undang-undang yang melawan adanya anoreksia di lingkungan fesyen. Ini berarti bahwa mulai sekarang agensi model yang mengutamakan skinny beauty harus membayar denda 75 ribu euro, dan manajer mereka akan masuk penjara hingga 6 bulan.
Anoreksia dianggap sebagai penyakit 'profesional' para model. Malangnya, baru-baru ini penyakit anoreksia menjadi lebih umum untuk anak-anak perempuan. Bahkan yang tidak terkait dengan industri fesyen.
Mereka yang ingin secantik para model di cover majalah atau panggung catwalk pun akhirnya mulai memaksakan dirinya untuk kelaparan. Padahal mereka tidak menyadari bahwa mereka benar-benar sedang mengambil contoh yang buruk.
Kini model yang mengalami anoreksia pun sepi permintaan, karena agensi tidak lagi merasa untung apabila bekerja sama dengan mereka. Saat ini indeks massa tubuh yang diterima minimal 18,5.
Namun, ini bukan satu-satunya perubahan yang dilakukan oleh Majelis Nasional. Promosi atau ekspos tentang tubuh kurus yang berlebihan di Perancis juga akan dihukum dengan denda sebesar US$ 10 ribu atau satu tahun penjara. Hukuman tersebut berlaku terutama untuk situs yang memuji transparansi keindahan.
Tak hanya Perancis, bahkan larangan untuk melarang model kurus muncul dalam catwalk sudah dilakukan di Spanyol, Italia, dan Israel.
(mer/mer)