Pria Disfungsi Ereksi Lebih Nyaman Konsultasi Online

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 08:02 WIB
Laman konsultasi seks ramai dikunjungi, terutama oleh pria yang mencari diskusi ahli. Kebanyakan mereka menanyakan soal disfungsi ereksi.
Ilustrasi pria dengan masalah seksual. (Getty Images/Thinkstock/Hafizov Ivan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bagi beberapa orang di Indonesia, pembahasan seksualitas masih merupakan hal tabu. Kebanyakan masih malu membicarakannya, termasuk berkonsultasi dengan dokter. Situs konsultasi seks kemudian menjadi alternatif.

Situs semacam itu ternyata ramai dikunjungi orang. Tinggal Minta, laman gagasan Pfizer misalnya. Baru diluncurkan pertengahan Februari, laman itu kini sudah dikunjungi 21 ribu kali. Menurut data internal, yang paling banyak dikunjungi adalah laman ahli.

Banyak yang ingin berkonsultasi dengan ahli seks lewat situs, tidak secara langsung. Salah satu konsultan dalam laman tersebut, psikolog seksual Zoya Amirin mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang paling banyak dikonsultasikan pria adalah disfungsi ereksi.

"Laki-laki itu suka susah menentukan 'jobdesk' penisnya. Banyak yang bertanya apakah wajar masih ingin melakukan dengan istri, tapi susah dan segala macam," tutur Zoya.

Dalam hal ini, kata Zoya, masih banyak orang tak dapat membedakan antara disfungsi ereksi dan impotensi parsial. "Impotensi parsial itu tidak bisa ereksi sama sekali dengan istrinya, tapi dengan perempuan lain bisa. Kalau disfungsi ereksi, sudah berganti pasangan, tetap tidak bisa," kata Zoya memaparkan.

Pada saat disfungsi ereksi, biasanya pria langsung merasa harga dirinya turun. Hal ini yang menyebabkan laki-laki mencari jalan pintas seperti membeli obat kuat. Itu pula sebabnya mereka tak mau secara terbuka mengonsultasikan seks kepada ahli.

"Hal ini pula yang biasanya dikeluhkan perempuan. Banyak pertanyaan bagaimana cara meminta jika merasa hubungan seks kurang lama, atau penis pasangan tidak sekeras dan seks tidak sebergairah dulu," ucap Zoya.

Jika sudah sampai pada tahap tidak bergairah, Zoya menyarankan perempuan untuk mengintrospeksi diri sendiri. "Pertanyakan diri Anda. Dewasa dalam membina rumah tangga. Kedua pihak berhak mendapatkan seks menyenangkan. Kalau tidak bergairah, jangan langsung menyalahkan pasangan," tuturnya.

Menurut Zoya, dalam keadaan seperti itu seharusnya pasangan berkomunikasi lebih baik. "Komunikasi untuk cari solusi sama-sama. Lebih parah kalau sudah tidak ingin menunjukkan afeksi seperti pelukan. Ini harus jadi pertanyaan besar," kata Zoya menjelaskan.

(rsa/mer)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER