Jakarta, CNN Indonesia -- Iklan terbaru produk fesyen, Yves Sainta Laurent (YSL) dilarang beredar karena menggunakan model perempuan yang memiliki berat badan di bawah normal.
Lembaga Advertising Standards Autssrity (ASA) yang mengatur izin edar iklan tersebut mengatakan bahwa, “YSL menggunakan model yang tak sehat dengan kaki yang terlalu kurus dan tulang rusuk yang sangat menonjol. Ini menunjukkan bahwa iklan fesyen itu sangat tidak bertanggung jawab,” demikian pernyataan ASA seperti dikutip dari
Guardian.
Iklan yang dimaksud adalah yang muncul di majalah Elle.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“ASA telah mempertimbangkan pose sang model dan efek cahaya yang menimpa secara fokus ke area khusus di dada, yang membuat tulang rusuknya jadi sangat terlihat,” demikian pernyataan ASA.
“Demikian pula yang mengenai bagian kakinya sehingga paha dan betisnya jadi sangat kurus. Ditambah lagi dengan pose si model yang membuat kontras antara lebar kaki dan kakinya secara keseluruhan.”
Dari analisa tentang pose dan pencahayaan itu, lembaga itu menyebut YSL telah menggunakan model yang tidak sehat dan itu layak disebut tindakan tidak bertanggung jawab.
Pihak YSL sendiri telah mengindikasikan tidak setuju jika disebut bahwa model yang difoto oleh Saint Laurent Paris itu dianggap tidak sehat. Namun mereka menolak memberikan respon lebih lanjut.
Penggunakan model super kurus akhir-akhir ini menjadi perhatian di dunia fesyen, akibat kritik yang menyebut hal itu akan merusak kepercayaan diri akan tubuh para wanita dan remaja putri. Penggunaan model bertubuh kurus dianggap sebagai mempromosikan bentuk tubuh yang tidak realistis dan tidak sehat.
Sebelum kritik ASA sudah ada sebuah petisi yang dibuat oleh seorang blogger asal Los Angeles yang menyebut YSL telah menggunakan seorang model yang sakit dan sangat kurus untuk iklannya. Petisi itu telah mengumpulkan 50 ribu tanda tangan sejak tahun lalu.
Meski produk fesyennya selalu jadi perhatian, YSL disebut ASA jadi salah satu yang sulit diatur tentang pelarangan penggunaan model yang terlalu kurus.
Pada tahun 2011, ASA sempat melarang peredaran iklan merek Drop Dead yang menggunakan model perempuan berukuran tubuh 8 mengenakan bikini yang memperlihatkan tulang-tulang yang menonjol di bagian leher, rusuk dan pinggulnya.
Tahun lalu, Urban Outfitters diperintahkan untuk mengganti foto dari situsnya yang menggambarkan separuh tubuh wanita muda yang disebut ASA, “memperlihatkan kesenjangan yang besar antara kedua pahanya, belum lagi ukuran paha dan lututnya sama besar.”
“Ketika foto yang digunakan tidak bisa dipertanggungjawabkan, ASA punya hak untuk mengambil tindakan,” kata Jo Swinson, salah satu pendiri badan Campaign for Body Confidence.
“Lebih baik bagi para gadis untuk mengukuti kampanye yang fokus pada perasaan mereka akan tubuh melalui olah raga dari pada merasa tertekan karena ingin meniru foto-foto itu.”
ASA menyebut iklan YSL itu telah melanggar ayat 1.3 pada peraturan Commitee of Advertising Practice yang menyebut, “Komunikasi marketing semestinya punya tanggung jawab pada konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.”
Hingga saat ini YSL dan Elle masih menolak untuk berkomentar tentang aturan itu.
(utw/utw)