Jakarta, CNN Indonesia -- Punya hewan peliharaan sebenarnya bisa membantu Anda mengatasi kesepian dan juga menghilangkan stres. Namun, sebuah studi ternyata memiliki hasil yang sangat mengejutkan.
Penelitian dari University of Iowa dan Florida International University mengungkapkan memelihara kucing bisa membuat anak-anak jadi bodoh. Hal ini bisa terjadi lantaran ada risiko besar anak-anak dari keluarga yang memelihara kucing akan terinfeksi
Toxoplasma gondii. Toxoplasma gondii, si organisme parasit bersel satu menginfeksi tubuh dan bersembunyi di dalam sel dan otot. Seringkali penyakit ini tak disadari karena tak menimbulkan gejala apapun.
Penelitian sebelumnya sudah menemukan adanya kemungkinan parasit ini menyebabkan tumor otak pada binatang. Selain itu, parasit ini juga memengaruhi otak sehingga mengubah perilaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian terbaru menemukan parasit ini hidup di dalam lambung dan bisa menyebar serta menginfeksi anak-anak lewat kotorannya, terutama kucing yang buang kotoran sembarangan. Infeksinya akan menyebabkan berkurangnya memori, kemampuan membaca, dan mengingat angka pada anak-anak usia sekolah. Namun berita baiknya, vitamin E bisa membantu mengurangi risiko ini.
"Serum vitamin E akan mengurangi risiko ini. Risiko terganggunya memori akibat
T. gondii ini ditemukan pada orang yang punya kandungan vitamin E rendah," ucap peneliti.
T. gondii bisa memicu penyakit mirip gejala flu pada mereka yang terinfeksi. Namun dalam banyak pasien, parasit ini akan membentuk kista di sel otak.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa
T.gondii ini akan mengubah perilaku manusia juga. Infeksi
T. gondii pada pria akan menyebabkan pria lebih agresif, sedangkan perempuan berlaku curang. Penelitian lain menunjukkan hubungan kuat antara parasit dengan risiko skizofrenia.
Berdasar penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal
Parasitology ini, ibu hamil yang terinfeksi parasit ini karena berbagai hal akan menurunkan pada bayinya yang baru lahir. Penyebab infeksi utama pada manusia adalah karena mengonsumsi daging yang belum matang, mengonsumsi air, atau umbi yang terkontaminasi oleh kotoran kucing yang memiliki parasit ini.
(chs/mer)