Jakarta, CNN Indonesia -- Saat seorang wanita menginjak usia 50 tahun, diperkirakan rata-rata mereka telah melangkah sebanyak 75 ribu, berdasarkan penelitian dari American Podiatric Medical Association (APMA).
Angka tersebut belum termasuk siksaan yang diberikan ketika Anda sangat suka mengenakan sepatu dengan hak tinggi alias high heels setiap hari.
“Sama halnya seperti ketika Anda tak dianjurkan untuk makan kue setiap hari dan berharap bisa hidup sehat. Anda tak bisa mengenakan sepatu yang tak nyaman sepanjang hari dan berharap kaki Anda baik-baik saja,” kata Jacqueline Sutera, dokter ahli podiatrik di New York City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pencinta high heels diketahui paling sering mengalami cedera dibanding mereka yang lebih memilih sepatu yang datar. Cedera akibat sepatu hak tinggi bisa terjadi mulai dari kaki, pergelangan kaki, lutut, pinggul dan bahkan kepala dan leher.
Penelitian terbaru yang dibuat oleh University of Alambama di Birmingham menemukan bahwa insiden cedera karena high heels telah meningkat dua kali lipat dari tahun 2002 hingga 2012. Mereka mencatat perempuan berusia 20-an tahun dan 30-an tahun adalah yang paling sering mengalami cedera karena hal ini. Dengan cedera paling sering adalah keseleo di bagian pergelangan kaki.
“Temuan yang paling mengejutkan adalah separuh dari kejadian penyebab cedera itu justru terjadi di rumah,” kata Gerald McGwin, Ph.D., profesor di departemen epidemiologi UAB School of Public Health seperti dikutip Today.
“Harapan saya adalah para wanita mengganti high heels mereka dengan yang lebih aman dan nyaman saat berada di rumah. Jadi baik asumsi ini memang benar atau tidak lingkungan tetap aman dari jadi penyebab cedera.“
Penelitian lain yang hasilnya diterbitkan di International Journal of Clinical Practice menyebutkan sejumlah cedera yang diakibatkan oleh high heels. Mereka meneliti sejumlah wanita yang menggunakan high heels lebih dari 10 centimeter tiga kali dalam sepekan dengan mengukur kekuatan pergelangan kakinya dalam periode tiga tahun berikutnya.
“Ternyata dampaknya sangat mengganggu. Cedera biasanya dimulai dari tekanan di pergelangan kaki yang kemudian menimbulkan ketidakseimbangan. Keduanya merupakan gejala awal cedera di pergelangan kaki,” kata Dr Yong-Seok Jee profesor at Hanseo University, South Korea. Berikut beberapa hal penting tentang pencegahan cedera akabat high heels.
1. Pertimbangkan lagi ketinggian sepatu.Secara statistik, risiko cedera semakin meningkat seiring bertambah tingginya hak sepatu. Menurut APMA, semua sepatu yang lebih tinggi dari 5 centimeter pasti akan membawa masalah.
2. Lebih tipis tak selalu lebih baikMemilih hak sepatu yang lebih tebal selalu lebih baik. “Semakin kurus hak sepatu semakin kurang stabil,” kata Emily Splichal, podiatris dari New York dan kreator bengkel high heels Catwalk Confidance. “Semakin besar hak sepatu semakin memberikan lebih banyak area di permukaan kaki sehingga lebih stabil.”
3. Hindari sepatu berhak tinggi yang datar.Anda mungkin berpikir bahwa memilih sepatu yang datar di bagian bawah jari kaku adalah pilihan yang bijak. Padahal ternyata sepatu model ini justru semakin menjauhkan dari permukaan tanah. Artinya, kaki Anda akan semakin sedikit mendapatkan sensor informasi dan lebih sulit untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
5. Pertimbangkan cara berdiri Anda“Semakin tinggi hak sepatu Anda, semakin berat beban tubuh yang harus ditanggung oleh bagian kaki dekat dengan jemari,” kata Sutera. Jangan ragu menggunakan tumit untuk menahan berat tubuh. Cara Anda menstabilkan kaki Anda akan menggerakkan seluruh bagian kaki juga sampai ke pinggul dan otot perut.
6. BeristirahatlahSetelah seharian menggunakan high heels sebagaiknya beristirahatlah. Selama menggunakan high heels, ambil waktu lima menit setiap beberapa jam untuk melenturkan seluruh kaki hingga ke jemari kaki.
(utw/utw)