Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi beberapa orang, pemilihan baju bisa jadi tidak terlalu diperhatikan. Apalagi jika sedang terburu-buru.
Menurut psikolog kecantikan, Rosdiana Setyaningrum, orang cenderung memilih baju dengan warna sesuai perasaan saat itu. "Kalau lagi sedih, pasti orang cenderung memilih warna kelabu, seperti abu-abu. Kalau lagi senang, warnanya cerah," ujar Diana dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat lalu.
Menurut Diana, hubungan antara warna dan psikologi tersebut juga bisa dibalik. "Kita harusnya bisa balik. Pilih warna cerah ketika kita lagi sedih agar suasana hati kita juga lebih segar," ucap Diana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sangat disarankan bagi orang yang sedang berpuasa. Di tengah hari, orang cenderung lelah dan lemah. Oleh karena itu, Diana menyarankan agar umat Muslim menghindari pemakaian warna hitam saat bulan Ramadan.
"Kita cenderung capek. Ketika kita lihat baju kita hitam, tentu akan berdampak kelam juga buat psikologi kita. Malah semakin lemas," tutur Diana.
Sebaliknya, Diana menyarankan khalayak untuk memilih pakaian berwarna cerah. "Warna cerah akan membuat suasana hati ceria dan lebih semangat menjalani puasa sampai sore," kata Diana.
Jika diri sendiri sudah ceria, kata Diana, aura positif pun akan terpancar. "Aura itu akan menular ke orang sekitar. Diri sendiri positif, lingkungan juga positif. Ramadan jadi penuh berkah," ujar Diana.
(utw/utw)