Jakarta, CNN Indonesia -- Epilepsi adalah salah satu jenis penyakit neurologi menahun yang bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Dari banyak studi, rata-rata prevalensi epilepsi aktif 8,2 per 1000 penduduk. Sedangkan angka insidensi mencapai 500 per 100 ribu penduduk.
Di Indonesia, dari 237,6 juta penduduknya, diperkirakan jumlah penderita epilepsi bisa mencapai 1,1 hingga 8,8 juta. Sedangkan insiden sekitar 50 hingga 70 kasus per 100 ribu penduduk. tahukah Anda jenis epilepsi yang sering menyerang di Indonesia?
"Ada dua jenis epilepsi, umum dan parsial," kata dokter Irawati Hawari, spesialis saraf di rumah sakit Bunda, Menteng, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang umum, berarti menganggu kesadaran, kalau yang parsial tanpa mengganggu kesadaran," tambahnya.
1. Epilepsi Umum
a. Petit Mal (absence)
Gangguan kesadaran secara mendadak. Penderita diam tanpa reaksi. Tak berapa lama, setelah kondisinya membaik, penderita lalu melanjutkan kegiatannya semula.
b. Grand Mal
Diawali kehilangan kesadaran kemudian kejang-kejang, air liur berbusa. Sedangkan saat tidur, penderita pun mengorok.
c. Mioklonik
Terjadi kontraksi singkat dari satu atau sekelompok otot bervariasi dari yang tidak terlihat sampai sentakan hebat. Mengakibatkan misalnya mendadak jatuh atau tiba-tiba melempar benda yang sedang dipegang.
2. Epilepsi Partial
a. Sederhana (tanpa ganggguan kesadaran)
Umumnya berupa kejang-kejang, kadang kesemutan, atau rasa kebas pada suatu tempat, berlangsung beberapa menit per jam
b. Kompleks (diserta gangguan kesadaran)
Diawali partial sederhana, diikuti rasa seperti mimpi, daya ingat terganggu, halusinasi atau kosong pikiran. Sering diikuti otomatisme, misalnya mengulang-ulang ucapan, melamun atau lari-lari tanpa tujuan.
c. Umum Sekunder
Perkembangan dari partial sederhana menjadi umum.
(chs/chs)