Kisah Perempuan Gemuk yang Kini Melaju Ke Final Miss England

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 30 Jun 2015 17:07 WIB
Dua bulan lalu, Emily Bunce memenangkan mahkota Miss Mercia. Pekan ini dia akan berkompetisi di semi-final kontes Miss England.
Emily Bunce (23), ilmuwan biomedis dari Stoke, Inggris, dahulu berukuran 20. Namun, kini ukurannya turun menjadi ukuran perempuan langsing, sepuluh. (CNN Indonesia internet/ Dok. Emily Bunce via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan yang sepanjang hidupnya mengalami kelebihan berat badan, berhasil menurunkan bobot tubuhnya. Dia bahkan sedang melaju untuk memenangkan kontes Miss England.

Emily Bunce (23), ilmuwan biomedis dari Stoke, Inggris, dahulu berukuran 20. Namun, kini ukurannya turun menjadi ukuran perempuan langsing, sepuluh. Ini bukan keajaiban, tapi upaya Emily dalam mengendalikan makanannya.  

Usahanya tersebut terbayar lunas. Dua bulan lalu, Nona Bunce memenangkan mahkota Miss Mercia. Pekan ini dia akan berkompetisi di semi-final kontes Miss England. “Saya selalu menjadi salah satu anak perempuan yang berukuran lebih besar di kelas,” kata sang ratu kecantikan. Masalah berat badan Emily dimulai sejak masa taman kanak-kanak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Seragam sekolah dasar saya dibuat khusus oleh nenek karena seragam dari sekolah tidak akan cukup.” Kendati di sekolah, Emily terus-menerus diejek karena tubuhnya yang gemuk, itu tidak mencegahnya melakukan hal-hal yang dia inginkan.

Sebaliknya, dia belajar dengan sungguh-sungguh dan unggul dalam bidang sains. Meski bergelimang prestasi, Emily tidak pernah merasa percaya diri tentang penampilannya. “Saya berjuang dengan apa yang saya lihat di cermin,” katanya mengungkapkan.

Emily bercerita, tangisnya meledak saat dia membeli gaun untuk pesta dansa. “Saya tidak bisa memakai apa yang dipakai oleh gadis-gadis lain.” Dia berkata, sangat sulit melihat kebaikan-kebaikan yang ada dalam dirinya. “Saya hanya bisa fokus pada kelemahan saya.”

Titik balik dalam hidupnya terjadi ketika Emily, yang memelajari sains di universitas, menyelesaikan pendidikannya pada Juni 2013 lalu. Dia memutuskan, sudah waktunya melakukan perubahan. “Saya tidak ingin membawa kecemasan masa kecil saya sampai dewasa.”

“Melihat foto diri yang diambil ketika pesta dansa membantu memacu saya.” Bersemangat meninggalkan berat badan sebagai kenangan masa kecilnya, Emily bergabung dengan organisasi penurunan berat badan Slimming World. Dia mulai merombak pola makannya.

Dia tidak lagi mengonsumsi saus yang diproses dan pasta berkualitas rendah. Dia menikmati salad cous cous yang sehat dan baked potato. Keju, yang dulu adalah camilan sehari-harinya, hanya sesekali saja dia makan.

Tidak senang berolahraga di pusat kebugaran, Emily mengikuti kegiatan pemandu sorak yang berenergi tinggi. Jika bukan karena bergabung dengan pemandu sorak, tubuhnya tidak akan pernah terlihat lebih baik.

“Saya bagian dari tim cheerleader yang disebut Twist Xtreem,” katanya menjelaskan. “Mengapa pergi ke gym dan mengangkat beban ketika Anda bisa mengangkat orang?”

Aktivitas tersebut menurutnya sangat menyenangkan. “Berolahraga dengan teman-teman terdekat Anda mengalahkan olahraga sehari-hari di gym. “Saya berlatih dua kali seminggu untuk regu besar dan seminggu sekali untuk tim kecil.”

Emily bosan dengan olahraga berlari. Dia pun menemukan sesuatu yang unik yang bisa membuatnya bugar sementara melakukan aktivitas menyenangkan. Berat badannya turun sebanyak 19 kilogram, dari ukuran baju 20 menjadi 10.

Lalu dia mendengar tentang kompetesi ratu kecantikan Miss England, dan memutuskan untuk ikut serta. Emily masuk sampai babak semi-final setelah memenangkan gelar Miss Mercia 2015 pada babak perempat final.

Sekarang dia berharap dapat lolos dan melaju sampai babak final kompetisi Miss England yang digelar pada Agustus di Coventry.

“Genggamlah hidup, dan lempar diri Anda ke ujung terdalam kehidupan, tiba-tiba Anda akan merasakan hal-hal tentang diri Anda yang tidak pernah Anda tahu.”

(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER