Jakarta, CNN Indonesia -- Walikota Barcelona berhenti mengeluarkan izin untuk akomodasi wisata, di antaranya hotel, hostel, apartemen liburan, dan rumah sewa rumah milik pribadi. Hal tersebut dilakukan di tengah kemarahan penduduk setempat atas banyaknya pengunjung.
Penghentian sementara ini diberlakukan sambil menunggu pemerintah menyusun peraturan yang dapat mengurangi dampak sektor pariwisata di Barcelona. Lebih dari tujuh orang juta orang mengunjungi Barcelona setiap tahun. Angka tersebut lima kali lipat dari pengunjung pada 20 tahun lalu.
Para wisatawan biasanya menantikan pertunjukan Sagrada Familia oleh Antoni Gaudi, Park Guell, dan Las Ramblas di kota terbesar kedua di Spanyol tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan tersebut dilakukan untuk menanggapi frustrasi yang kian meningkat di kalangan penduduk setempat atas tingginya jumlah wisatawan yang datang ke kota.
Karena meningkatnya harga sewa dan tingkat kebisingan, warga setempat keluar dari lokasi tempat wisatawan. Misalnya saja, lokasi kota tua telah kehilangan sekitar 13 ribu warganya selama delapan tahun terakhir ini, seperti dilansir dari laman The Guardian.
Pejabat Balai Kota Barcelona mengatakan, penghentian izin akomodasi untuk turis tersebut memberi waktu pemerintah untuk membuat rencana pariwisata berkelanjutan.
Rencana ini, yang akan diberlakukan pada awal 2016, bertujuan untuk mengurangi tekanan pada daerah-daerah wisata populer dan untuk mengakomodasi wisatawan lebih merata di seluruh kota. Wisatawan-wisatawan di Barcelona setidaknya menghabiskan sekitar £ 18 juta atau sekitar Rp 373 miliar per hari.
Walikota Ada Colau mengatakan, “Kota ini perlu diatur. Hingga kini kebijakan pariwisata telah disusun sedikit demi sedikit.” Para pejabat mengatakan, mereka akan memelajari kapasitas akomodasi yang ada, demikian halnya dengan akomodasi di kota-kota lain.
Mereka akan membuat strategi yang dapat menjaga kualitas Barcelona, selain juga menghindari gangguan terhadap 1,6 juta penduduk yang mengatakan bahwa kota tersebut telah kehilangan pesona karena para wisatawan.
(win/mer)