Jakarta, CNN Indonesia -- Atasan
crop top sedang menjadi tren musim panas di Amerika Serikat. Namun, Majalah Oprah, O, tampaknya harus meminta maaf setelah menerbitkan sebuah artikel yang memuat kutipan, “Bisakah Anda melepas atasan
crop top? Jika (dan hanya jika!) Anda berperut rata, jangan ragu untuk mencoba salah satunya.”
Tak ayal kalimat tersebut meluncurkan kontroversi yang berlanjut menjadi seperti virus. Lebih dari 4 ribu perempuan menggunggah di Instagram dengan tagar 'Rock the Crop'. Sebuah penolakan atas anjuran hanya perempuan berperut rata yang dapat mengenakan tampilan fesyen crop top.
Crop top adalah atasan kasual perempuan yang dipotong pendek sehingga mengungkap bagian perut ketika dikenakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembaca menyatakan kekecewaannya kepada Majalah O. Mereka berkata, seharusnya majalah tersebut memberi penekanan terhadap sikap positif tubuh dan dorongan untuk menjadi diri Anda yang terbaik.
“Saya benar-benar terkejut melihat tingkat mempemalukan tubuh tersebut berasal dari Majalah Oprah,” kata Tamar Anitai, penulis fesyen dari Brooklyn, seperti dilansir dari ABC News.
Anitai (36) ikut memprotes lewat Instagram. Dia menulis, “Hentikan berkata kepada perempuan tentang apa yang TIDAK bisa dia kenakan. Kami dapat memakai, melakukan, dan menjadi APAPUN yang membuat kami merasa kuat, berkuasa, dan bertanggungjawab atas nasib kami sendiri."
“Saya berharap perempuan muda dan perempuan dari segala usia tidak merasa dibatasi oleh aturan mode editorial tersebut.”
“Satu-satunya aturan adalah, tidak ada aturan. Pakai apa yang Anda sukai, yang membuat Anda merasa percaya diri, dan miliki perasaan itu. Rasa percaya diri adalah kekuatan yang menular,” lanjut Anitai.
Perempuan di seluruh dunia, termasuk Anitai, menanggapi dengan mengunggah foto diri yang memakai atasan crop top dengan hastag #RockTheCrop.
Sementara itu, dalam pernyataannya O Magazine mengatakan, “Kami mendukung, mendorong, dan memberdayakan semua perempuan untuk menjalani hidup yang terbaik. Kami menghargai tanggapan dan akan lebih berhati-hati ke depannya.”
(win/mer)