Mengamati Lumut, Hobi Paling Trendi Wisatawan Jepang

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 13:30 WIB
Tren terbaru ketika mereka bepergian ke berbagai tempat bukanlah mengunggah foto selfie di media sosial, tapi mengamati lumut.
ilustrasi hamparan lumut di Taman Lumut Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat (FOTO ANTARA/Virna Puspa Setyorini)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mengamati berbagai flora dan fauna yang ada di sekitar bisa jadi sebuah 'rekreasi' yang menyenangkan untuk mata dan pikiran. Apalagi pengamatan ini hanya dilakukan untuk bersenang-senang saja.

Lain kali saat Anda sedang berwisata di alam, mendaki gunung ataupun piknik di alam terbuka, jangan hanya memandang pohon, bunga atau formasi batu semata. Ada hal kecil yang juga harus Anda perhatikan. Lumut!

Luangkan waktu untuk melihat dan mengamati aneka lumut yang ada di sekitar. Mulai dari warna, bentuk, formasi sampai lokasi tumbuhnya. Karena ternyata saat ini, mengamati lumut sedang jadi hobi paling trendi. Ya, setidaknya untuk masyarakat Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Time, tren terbaru ketika mereka bepergian ke berbagai tempat bukanlah mengunggah foto selfie di media sosial, tapi mengamati lumut. Jepang adalah rumah asri bagi sekitar 1600 lumut dari 20.000 spesies lumut.

Bagaimana tidak, di banyak tempat wisata di seluruh Jepang adalah 'lahan basah' untuk tempat tumbuh suburnya lumut. Bahkan lumut-lumut kecil ini menjadi semacam karpet tanaman.

Takeshi Ueno, profesor ekologi tanaman mengatakan kepada The Japan Times, tren ini menyebabkan banyak wisatawan berkunjung ke sekitar danau Shirakoma. Kunjungan ke danau tersebut dilakukan demi bisa melihat lumut di tempat yang dijuluki sebagai hutan berselimut lumut yang paling indah dan berharga. Julukan ini diberikan oleh Bryological Society of Japan.

Ueno mengatakan perjalanan wisata lumut ini sangatlah populer di kalangan wisatawan perempuan. Mari Sugiyama, salah satu peserta ekspedisi lumut mengatakan bahwa melihat lumut membantu melupakan adanya kompetisi antar masyarakat.

"Apa yang saya suka (dari lumut) adalah karena mereka tumbuhan yang tangguh. Terutama saat mereka berjuang untuk bisa keluar dan mendapatkan cahaya serta air," katanya.


(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER