Jane Birkin Desak Hermes Ubah Nama Tas Birkin Gara-gara Buaya

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 16:02 WIB
Penyanyi Inggris Jane Mallory Birkin gusar. Ia meminta perusahaan tas mewah Hermes untuk menghilangkan namanya dari salah satu tas produksi Hermes, birkin bag.
Tas Birkin dari Hermes (REUTERS/Mario Anzuoni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi Inggris Jane Mallory Birkin gusar. Ia meminta perusahaan tas mewah Hermes untuk menghilangkan namanya dari salah satu tas produksi Hermes, birkin bag. Tak dimungkiri, nama tas birkin ini memang diambil dari namanya. Setelah diluncurkan, tas tangan mewah ini langsung laris diburu perempuan, mulai kaum selebriti sampai masyarakat umum.

Hermes Birkin adalah lambang dan simbol kekayaan dan gaya terkini para perempuan.

Kegusaran Birkin terhadap tas Hermes ini disebabkan lantaran tas tersebut dibuat dengan cara yang kejam. Tas ini terbuat dari kulit buaya. Dan dalam proses pembuatan tas Hermes ini menggunakan cara yang kejam sehingga menimbulkan reaksi kemarahan para aktivis hak-hak binatang, PETA. Setelah tahu bagaimana proses pembuatannya, Birkin pun langsung meminta Hermes untuk menghilangkan namanya dari tas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tas Birkin Hermes yang super mewah tersebut dibanderol dengan harga US$ 10.000 (sekitar Rp 134 juta) per buah dan versi kulit buaya bisa mencapai US$ 300.000 atau setara dengan Rp 4 miliar.

"Setelah mendapatkan informasi terhadap praktik-praktik kejam yang dilakukan untuk mendapatkan kulit buaya yang akan dibuat tas Hermes dengan menggunakan nama saya, saya sudah meminta Hermes untuk menghapus nama Birkin Croco sampai ada praktik yang lebih baik dan sesuai dengan norma internasional," kata Birkin dalam pernyataan, dikutip dari Guardian.

Birkin sendiri baru menyadari kejamnya proses pengulitan buaya karena kelompok hak asasi hewan, PETA, menerbitkan sebuah uraian di peternakan buaya dari Texas sampai Zimbabwe yang dibantai dan dikuliti. Dalam prosesnya digambarkan bahwa buaya tersebut hidup diletakkan berdesakan dalam sebuah lubang beton kering sebelum dibunuh dengan kejam.

Dalam uraian tersebut, PETA mengatakan bahwa untuk membuat satu tas ada 2-3 buaya yang dibunuh.

"Di usia satu tahun, buaya ditembak dengan menggunakan captive bolt gun atau dipotong dengan kejam saat mereka masih hidup sehingga mereka pasti kesakitan," tulis PETA dalam uraiannya.

"Penyidik melihat buaya terus menggerakan kaki dan ekor mereka di rak yang penuh darah dan wadah es yang berdarah, beberapa menit setelah mereka dibantai."

Pihak Hermes mengaku prihatin dan kaget dengan gambar mengenai proses pengulitan buaya.

"Hermes menghormati dan prihatin serta terkejut dengan gambar yang baru-baru ini muncul," kata Hermes dalam pernyataan kepada Daily Mail.

"Sebuah penyelidikan sedang berlangsung di peternakan di Texas yang terlibat dalam video. Setiap pelanggaran aturan akan diperbaiki."

Namun Hermes menegaskan bahwa peternakan tersebut bukanlah milik mereka. Dan kulit buaya dari tempat itu tidak digunakan untuk pembuatan tas Birkin. Hermes mengklaim kalau mereka memberikan standar tinggi dalam pemilihan kulit buaya yang dipakainya.


(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER