IDI Akui Penggunaan Antibiotik di Indonesia Tak Terkontrol

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 05 Agu 2015 16:24 WIB
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui penjualan antibiotik di Indonesia tidak terkontrol.
Ilustrasi (Pixabay/PublicDomainPictures)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengakui penjualan antibiotik di Indonesia tidak terkontrol. Ketua Umum IDI Zaenal Abidin pun tidak mengelak jika masih banyak dokter yang memberikan antibiotik secara tidak tepat.

"Memang penggunaan antibiotik di Indonesia tidak terkontrol. Jangankan melalui dokter, masyarakat juga bisa beli sendiri," ucap Zaenal di Kantor IDI, Jakarta, Rabu (5/8).

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan gagalnya pengedukasian secara mendetail kepada masyarakat terkait penggunaan antibiotik. Zaenal mengatakan memang pemberian antibiotik secara suka-suka ini berimbas langsung kepada resistensi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadinya enggak ada dampak dan buat kuman dalam tubuh resisten," tuturnya.

Kendati demikian, Zaenal mengatakan tidak ada sanksi yang perlu diberikan pada dokter 'nakal'. Menurutnya, memberikan edukasi lebih lanjut sedari pendidikan kedokteran sudah cukup untuk mengantisipasi terus berkembangnya dinamika ini.

Sebelumnya, mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan hanya 27 persen dokter yang membuat resep antibiotik yang benar untuk melawan bakteri. Kebanyakan dokter justru memberi resep antibiotik suka-suka. Menurutnya, hal ini perlu diperhatikan sebab dapat menyebabkan kematian.

Diketahui, penggunaan antibiotik telah diatur pemerintah melalui Permenkes No. 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik.

Terkait hal tersebut, Zaenal mengatakan masih rendahnya pengawasan pemerintah dalam penjualan, pemberian dan penggunaan antibiotik di masyarakat.

(mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER