Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah padang pasir berkilau di New Mexico, pasangan turis asal Perancis, David dan Ornella Steiner ditemukan tewas. Namun, putra mereka, Enzo, berhasil bertahan di tengah suhu udara sekitar 38 derajat Celsius tersebut.
Dilansir
The Telegraph, pasutri tersebut disinyalir meninggal dunia saat sedang bertahan menahan terik ketika mendaki gurun New Mexico. Kepolisian menduga mereka berusaha menyelamatkan nyawa Enzo dengan memberikan dua teguk dari jatah persediaan air yang menipis.
Setelah diselidiki, ternyata keluarga tersebut hanya membawa persediaan 2,5 liter botol air untuk ditenggak bertiga. Jumlah tersebut sangat jauh dari rekomendasi pemerintah, yaitu 4 liter per orang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemungkinan hal ini terjadi karena mereka membawa air jauh lebih sedikit, tapi kemungkinan dua membutuhkan air dua kali lebih banyak," ujar petugas kepolisian, Benny House.
Akibat persiapan kurang matang tersebut, liburan keluarga Steiners yang sudah direncanakan sejak tahun lalu ini berakhir tragis. Perjalanan yang awalnya lancar mulai hancur pada Selasa pagi.
Saat itu, Ornella merasa tak enak badan ketika mendaki White Sands National Monument. Ia mengeluhkan panas dan sakit akibat cedera di lututnya. Cornella memutuskan berjalan kaki menuju mobilnya, tapi ia hanya berhasil menempuh jarak 100 meter sebelum akhirnya pingsan.
Jasad Cornella ditemukan oleh petugas taman. Namun, keberadaan David belum diketahui.
Berpikir cepat, polisi lantas memeriksa kamera Cornella. Mereka melihat foto keluarga sedang berpose di gerbang masuk taman.
Tim penyelamat akhirnya menemukan David dan Enzo di pelosok taman. David tampak mengalami disorientasi akibat tekanan panas sehingga menyesatkan anaknya.
"Ia terus berkata kepada putranya bahwa mobilnya ada di sebelah sana. Panas sangat berpengaruh pada penilaiannya," kata House.
Meskipun dalam keadaan dehidrasi, polisi menemukan Enzo masih sadarkan diri di samping jenazah ayahnya. Ia akhirnya dipulangkan ke rumah neneknya di Reims, Perancis, pada Minggu.
Sanak saudara Enzo mengaku terkejut. Pasalnya, kedua orang tua Enzo merupakan pelancong berpengalaman.
Keluarga Steinger bukan yang pertama mengalami kejadian tragis di White Sands National Monument. Seorang perempuan Amerika ditemukan tewas pada 2009 dan satu turis Jepang meninggal dunia di situs tersebut pada 2011.
Taman ini memang sangat terkenal dengan pasir putihnya yang berkilau. Namun, medan dan panas yang harus dihadapi tak dapat diremehkan.
"Saya pikir, mereka tidak siap dengan jenis panas seperti itu. Saya pikir, mereka meremehkan gurun itu," ucap House.
(mer)