Pontianak Bakal Disulap Jadi Seperti Venesia

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 22 Agu 2015 11:00 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya ingin mengubah paradigma masyarakat Indonesia yang menganggap sungai sebagai beranda belakang rumah, jadi beranda depan.
Venesia mengedepankan sungai sebagai wisata dan transportasi. (REUTERS/Stefano Rellandini)
Pontianak, CNN Indonesia -- Makna sungai di Indonesia masih jauh dibanding Venesia atau Lyon, Perancis. Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, masyarakat Indonesia selama ini menjadikan sungai hanya sebagai beranda belakang rumah dan tempat pembuangan sampah. Padahal, itu bisa menjadi bagian dari wisata maritim.

Karena itu, Arief berencana membangun Pontianak, Kalimantan Barat dengan konsep waterfront city. Pontianak merupakan salah satu kota di Indonesia yang dibelah sungai. Menurut Arief, itu bisa dijadikan kekuatan wisata. Saat Festival Karnaval Khatulistiwa yang merupakan puncak perayaan kemerdekaan ke-70 Indonesia, Sabtu (22/8) sungai di Pontianak jadi salah satu media karnaval.

"Kami punya rencana Kota Pontianak sebagai waterfront city seperti Venesia dan Lyon. Kota yang menjadikan sungai sebagai beranda rumah," ujar Arief dalam konferensi pers Festival Karnaval Khatulistiwa di Pontianak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mewujudkan keinginannya itu, Arief terlebih dahulu berencana mengubah pola pikir masyarakat. Dari yang terbiasa menjadikan sungai sebagai beranda belakang, harus diubah menjadikannya sebagai beranda depan.

"Bisa kembali ke tradisi awal, kita lihat Masjid Jami saja menghadap ke sungai, hal itu berarti dari dulu nenek moyang kita menjadikan sungai sebagai tempat keindahan yang menyejahterakan masyarakatnya," kata Arief. Sungai akan menunjang potensi pariwisata yang sudah dimiliki Pontianak itu sendiri.

Arief menyampaikan, pemerintah memilih Pontianak sebagai tuan rumah Festival Karnaval Khatulistiwa bukan hanya karena kota itu terletak tepat di bawah garis khatulistiwa. Pontianak juga dianggap rumah dari beberapa budaya kental, yakni China, Melayu, dan Dayak.

Dilihat dari nilai ekonomi kebudayaan China, Pontianak dinilai sangat berpotensi menarik wisatawan dari ke Indonesia. Menurut Arief, selama ini wisatawan dari China yang berkunjung ke Pontianak hanya lima persen.

"Mungkin karena promosi kurang dan belum dijadikan acara-acara seperti ini sebagai acara komersil. Saya harap karnaval ini bisa jadi contoh, sehingga masyarakat Kalimantan Barat bisa mendapat manfaat ekonomi dari acara ini," ujar dia.

Ketua Panitia Karnaval Khatulistiwa Jay Wijayanto menjelaskan, karnaval ini berisi rangkaian kegiatan yang mencakup karnaval darat dan air (sungai), serta panggung hiburan yang menampilkan sejumlah artis dan musisi.

Karnaval yang akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo ini merupakan kegiatan pesta rakyat yang menampilkan parade kebudayaan nusantara melibatkan ribuan masyarakat, pelaku seni, budayawan hingga figur-figur terkemuka. Gelaran ini hasil kerjasama antara pemerintah bekerjasama dengan Panitia Nasional Gerakan Ayo Kerja 70 Tahun Indonesia Merdeka (G70).

(rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER