42 Persen Kursi Mobil Bayi Tidak Pas untuk Mobil

Windratie | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 16:24 WIB
Penelitian di Ohio State University College of Medicine menemukan, 42 persen kursi mobil bayi tidak kompatibel dengan mobil yang digunakan.
Ilustrasi bayi di kursi khusus di mobil. (Thinkstock/zer05)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebaiknya Anda tahu, kursi anak di mobil tidak benar-benar dapat melindungi si buah hati. Penelitian di Ohio State University College of Medicine menemukan, 42 persen kursi mobil bayi tidak kompatibel dengan mobil yang digunakan.

Kadang-kadang sudut kursi yang menghadap bagian belakang tidak sebaris dengan sudut kursi belakang mobil, dan jika kecelakaan terjadi maka keselamatan anak bisa berisiko. “Tidak setiap kursi anak cocok di setiap kendaraan,” kata pemipin studi, Julie Bing.

“Mungkin kursi tersebut tampak hebat di rak toko, dengan peringkat keamanan tinggi, tapi jika tidak sesuai dalam kendaraan Anda maka itu mungkin bukan pilihan terbaik untuk Anda.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian tersebut dilakukan setelah New Jersey memberlakukan peraturan tentang kursi mobil yang mengharuskan balita di bawah usia dua tahun dan balita dengan berat 13 kilogram agar berada di kursi anak yang menghadap ke belakang. Lalu, anak-anak yang usianya lebih tua, agar duduk di kursi yang lebih kuat sampai mereka berusia delapan tahun atau setinggi 144 centimeter.

Sebelumnya, orang tua lebih longgar dalam memutuskan kapan anak mereka siap untuk duduk menghadap ke depan dengan kursi mobil bayi. Kini, orang tua di New Jersey yang tidak mengikuti aturan baru akan didenda sekitar US$50, atau Rp705 ribu, sampai US$75, sekitar Rp1 juta.

Denda yang diberlakukan sebelumnya adalah US$10, atau Rp141 ribu, sampai US$25, atau sekitar Rp352 ribu.

Untuk memilih kursi mobil yang tepat untuk anak, Bing merekomendasikan agar orang tua mengukur kursi belakang mobil mereka sebelum membeli kursi, lalu membandingkan kursi dengan ukuran tersebut.

Jika terlambat membeli kursi yang tidak tepat, orang tua dapat meletakkan sesuatu seperti gulungan handuk di bawah jok mobil untuk membuatnya lebih tinggi. Para peneliti menguji 59 kursi dan 61 mobil, dan 3600 kombinasi kursi dan mobil untuk akhirnya sampai pada kesimpulan mereka.

Bayi di dalam mobil sebaiknya tidak menghadap ke depan, karena jika terjadi kecelakaan atau berhenti dengan tiba-tiba, leher bayi dapat cedera parah. Bayi juga sebaiknya jangan ditempatkan di kursi depan  yang memiliki kantung udara. Sebab, jika terjadi kecelakaan, kantung udara akan mengenai kursi dan akibatnya fatal bagi bayi.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER