Jakarta, CNN Indonesia -- Mulai sekarang, para pejabat China harus memerhatikan apa yang mereka makan, dan ke mana mereka pergi selama dua pekan liburan mendatang. Hal tersebut harus mereka lakukan agar tidak melanggar aturan berhemat. Menyesali apa yang telah dikerjakan juga tak akan diterima sebagai alasan, kata ketua pemberantasan korupsi di China pada Jumat pekan lalu.
Sejak pengangkatan Presiden Xi Jinping pada 2013, pemerintah China telah menindak korupsi resmi yang terselubung serta pemborosan di China. Memamerkan kekayaan pribadi yang kerap berasal dari sumber terlarang serta pemborosan publik telah memicu kritikan luas dari partai.
Selama masa liburan pemberian hadiah kerap terjadi, misalnya memberikan kue bulan di Festival Pertengahan Musim Gugur di akhir bulan ini. Minggu pertama Oktober nanti juga merupakan hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat yang ditulis untuk lebih dari 300 ribu pejabat di departemen-departemen pemerintahan pusat dan industri milik negara, Komisi Sentral Inspeksi Disiplin mengatakan, kader harus sadar bahwa mereka mewakili Partai Komunis.
“Menjalani liburan yang 'bersih' dimulai dari diri Anda, teguh untuk tidak makan apa yang seharusnya tidak dimakan, menolak hadiah yang tidak seharusnya Anda terima, dan tidak pergi ke tempat-tempat yang seharusnya tidak Anda datangi,” kata surat tersebut seperti yang dirilis oleh pengawas korupsi.
Sejak dimulainya penumpasan korupsi, media-media China diisi cerita para pejabat yang menenggak botol minuman keras impor mahal, pesta pora dengan pekerja seks komersial di private club, bermain golf di lapangan eksklusif, serta sering menggunakan uang rakyat.
Lebih dari dua tahun terakhir ini, kampanye anti-korupsi di China telah menurunkan penjualan produk kelas atas, baik itu baijiu (minuman keras berbahan dasar sorgum), sampai ke kue bulan, keduanya adalah hadiah tradisional yang populer untuk melancarkan hubungan bisnis dan acara resmi terkait lainnya.
(win/mer)