Tak Boleh Sembarangan, Diagnosis Kanker Limfoma Perlu Biopsi

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2015 18:45 WIB
Anda punya benjolan di leher atau bagian tubuh lainnya? Jangan khawatir belum tentu Anda mengidap kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening.
Ilustrasi (Thinkstock/Rutchapong)
Jakarta, CNN Indonesia -- Anda punya benjolan di leher atau bagian tubuh lainnya? Jangan khawatir belum tentu Anda mengidap kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening. Bahkan gangguan pada kelenjar getah bening pun belum bisa dikategorikan kanker limfoma.

Untuk mendiagnosis benjolan yang terdapat pada tubuh Anda sebagai kanker limfoma, butuh pemeriksaan lebih lanjut. Dokter spesialis penyakit dalam Andhika Rachman mengatakan perlu pemeriksaan dengan prosedur biopsi untuk memutuskan apakah gejala tersebut merupakan kanker limfoma atau bukan.

Biopsi merupakan prosesur medis yang meliputi pengambilan sampel kecil dari jaringan sehingga dapat diperiksa di bawah mikroskop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk diagnosis perlu hasil biopsi yang cukup. Mendiagnosis harus berdasarkan pemeriksaan biopsi, histopatologi, dan immunohistokimia sebelum dimulai pengobatan," kata Andhika saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (15/9).

Ia menyatakan pemeriksaan ini sangat diperlukan. Sebab, jika salah penanganan akan berbahaya bagi penderita. Pasalnya, setiap jenis kanker memiliki obat yang berbeda juga.

Selain itu, Andhika juga mengatakan ada beberapa pemeriksaan yang bisa dijalani sebelum pengobatan terhadap kanker limfoma dilakukan. Anda harus melakukan tes fungsi jantung, cek darah lengkap, cek albumin pertanda tumor LDH (Laktat Dehidrogenase) dan cek kadar mineral.

"LDH tinggi belum tentu juga kanker limfoma, tapi bagus buat pemantauan. LDH rendah prognosisnya, kemungkinan tidak muncul penyakit itu akan lebih besar," kata konsultan hematologi-onkologi medik itu.

Setelah itu Anda juga dapat melakukan CT Scan pada leher, thoraks, dan abdomen. Tahap ini, kata Andhika, bisa menentukan stadium kanker limfoma.

Pengecekan terhadap tubuh bagian dalam juga dapat dilakukan dengan melakukan rontgen pada bagian dada. Rontgen ini dilakukan untuk memeriksa adanya pembengkakan pada nodus limfa atau gejala lain yang timbul pada dada.

Andhika menambahkan, pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) juga bisa dilakukan jika ada kecurigaan limfoma pada otak.

Gejala pada anak

Bagi ibu yang menemukan benjolan di tubuh anaknya, Andhika mengimbau jangan terlalu panik. Jika ada benjolan pada anak-anak waspadai dulu sebagai infeksi. Tapi jangan lupa untuk memeriksakannya ke dokter.

"Kalau ada benjolan waspadai sebagai infeksi duluan. Karena kulit ini banyak sekali kuman yang hidup dan bisa membuat infeksi," ujar Andhika.

"Kalau pada anak-anak garuk sedikit muncul bisul. Mau tumbuh gigi, benjol. Pikirkan dulu ke arah infeksi."



(mer)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER