Jakarta, CNN Indonesia -- Satu dari sepuluh laki-laki yang berlatih di pusat kebugaran di Inggris bisa memiliki gangguan psikologis bentuk tubuh yang belum banyak diketahui, disebut juga sebagai bigorexia. Gangguan ini menyebabkan depresi, penyalahgunaan steroid, bahkan sampai bunuh diri.
Kelainan itu resminya dikenal sebagai
muscle dysmorphia, gangguan kecemasan yang menyebabkan seseorang melihat diri mereka bertubuh kecil, meskipun sebetulnya mereka berbadan besar dan berotot. Kondisi ini kadang-kadang digambarkan sebagai kebalikan dari anoreksia.
“
Muscle dysmorphia adalah obsesi dengan gagasan tidak cukup besar, tidak cukup berotot,” kata Rob Wilson, ketua Body Dysmorphic Disorder Foundation, seperti dilansir dari laman Independent.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanda-tanda bigorexia di antaranya adalah berlatih secara kompulsif, kerap memprioritaskan olahraga dari keluarga dan teman-teman, melihat tubuh secara berlebihan di cermin, dan menyalahgunakan steroid anabolik, suplemen, dan
protein shake.
Berapa banyak yang terpengaruh? “Kita tahu bahwa sekitar sepuluh persen laki-laki di pusat kebugaran mungkin mengalami
muscle dysmorphia,” kata Wilson. Dia mengatakan, banyak kasus yang mungkin tidak terdiagnosis karena kesadaran orang-orang akan gangguan tersebut amat kecil.
“Ada ribuan orang yang mengalami kondisi tersebut, mereka memerhatikan penampilan mereka secara berlebihan, memiliki kepercayaan diri yang buruk, juga merasa sangat cemas dan sangat khawatir,” katanya.
Kadang seseorang bisa sangat tertekan dan putus asa, bahkan bisa menyebabkan bunuh diri. Badan kesehatan di Inggris (NHS) mengatakan bahwa bigorexia bisa merupakan kelainan genetik, atau mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia di otak.
Selain itu, pengalaman hidup juga bisa menjadi faktor. NHS mengatakan bahwa bigorexia kerap dialami oleh orang-orang yang diejek dan dilecehkan ketika usia mereka masih muda. Gangguan ini lebih mungkin terjadi ketika laki-laki mengondisikan pikiran, bahwa mereka perlu terlihat dengan cara tertentu agar bisa merasa sukses, kuat, dan menarik.
“Kami melihat tekanan yang meningkat pada laki-laki untuk terlihat berotot, bentuk tubuh 'V', dan berperut
six pack.”
(win/utw)