Jakarta, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan menyisakan efek kesehatan bagi masyaraka sekitar.
Namun ada kelompok masyarakat yang lebih berisiko mengalami masalah kesehatan akibat masalah dibandingkan sebagian yang lain.
Seperti dijelaskan Penny Fitriani Taufik, dokter ahli paru kelompok ini mesti mendapat perhatian lebih untuk penanganan dampak kesehatannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka harus lebih hati-hati jika terpaksa tinggal atau akan bepergian ke lokasi bencana kabut asap.
"Yang pertama adalah bayi atau balita, mereka sangat rentan dengan asap kebakaran hutan," kata Penny Fitriani Taufik dari RSUP Persahabatan di Jakarta, Jumat (2/10).
Menurutnya, organ dan saluran napas bayi masih mengalami tahap perkembangan, maka dari itu, akan sangat berbahaya jika terkena asap kebakaran hutan atau polusi.
Selain bayi, orang yang rentan terhadap asap kebakaran hutan adalah individu yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma.
"Pengidap asma akan lebih sering terkena serangan asma kalau terpapar asap kebakaran hutan," kata Penny.
Kemudian, orang yang memiliki penyakit jantung dan berusia lanjut juga rentan terhadap asap pembakaran hutan.
Hal itu, menurut Penny, akan memperparah penyakit organ dalamnya.
"Sebaiknya
stay aja di rumah, jaga tubuh dari asap-asap itu."
(utw/utw)