Jakarta, CNN Indonesia --
Sebagai perempuan keturunan Afrika Amerika, Tahira Reid dari Universitas Purdue mengalami frustasi dengan rambutnya. Dia bertanya-tanya bagaimana memikirkan masalah rambutnya dalam perspektif teknik mesin.
Maka, Tahira melakukan penelitian tentang alat pelurus rambut. Lebih tepatnya, dia berusaha menjawab pertanyaan, berapa suhu panas terbaik untuk diterapkan ketika meluruskan rambut tanpa menyebabkan kerusakan rambut permanen.