Jakarta, CNN Indonesia -- Gaya dan penampilan seseorang adalah citra yang memang diciptakan atas kehendak pribadi.
Begitupun dengan sosok Surya Paloh. Politisi hasil pembibitan Partai Golkar yang kini menjabat sebegai Ketua Umum Partai NasDem sangat mudah dikenali dengan gayanya.
Dengan wajah yang setengahnya ditutupi oleh bulu, yang lazim disebut berewok, juga kumis tebal, orang dengan mudah mengenali ia adalah Surya Paloh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasanya, tidak pernah publik melihat Surya dalam ‘bentuk’ wajah bebas dari bulu-bulu wajah itu alias klimis mulus.
Dalam pertemuan dengan CNN Indonesia di kantornya di Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (17/10), Surya Paloh membuka rahasia berewoknya.
Bulu tebal di area wajah itu ternyata telah menjadi pilihan penampilan pria kelahiran Aceh 64 tahun yang lalu ini, dan setidaknya hampir 40 tahun paduan kumis dan janggut telah menjadi identitasnya.
“Sejak mudanya seperti ini, dan kedua saya pikir kalau berubah, sudah rusak lah saya ini dan jadi enggak yakin,” kata Surya ditambah tawa setelah menjelaskan.
Menurutnya, setiap orang bebas memilih gaya untuk menentukan penampilan mereka di mata orang lain.
“Memang beginilah saya, setiap pagi saya lihat di kaca, kalau saya ubah ini bagaimana? Belum berani saya mengubah ini. Berewok ini memang dari muda, dan sudah begini saja,” ungkapnya sambil menambahkan bahwa keluarganya pun mengaku akan merasa aneh jika dia memangkas berewoknya itu.
Lantas, jika seorang Surya Paloh tidak berani memangkas berewoknya, lalu siapa yang berani? Tentu saja tidak akan ada seorang pun yang usil sekedar menyarankan untuk memangkas bulu-bulu tebal di wajahnya.
“Saya belum berani pokoknya (memangkas berewok). Tidak ada perawatan khusus, sudah saya sikat-sikat saja.”
 Surya Paloh mengaku tidak memberi perawatan khusus pada berewoknya hanya disikat-sikat setiap hari. (CNN Indonesia/Arie Riswandy) |
Sebagai seorang “senior” di kalangan orang dengan berewok, Surya Paloh ternyata tidak buta melihat fenomena dimana banyak anak muda yang mencoba memelihara janggut dan kumis, bahkan berewok sepertinya.
“Nikmati saja, patut-patut diri di depan kaca. Kalau tidak cocok atur-atur saya
style-mu sendiri, iya ga? Itu saran buat anak muda dari saya,” ujar Surya.
Surya menangkap semangat anak muda ini dengan tidak perduli akan pakaian dan gaya serta penampilan anak muda.
“Anak muda itu tidah harus konvensional, tapi untuk saya, ini gaya saya. Anak muda itu bisa berubah-ubah, bisa rambut panjang, pendek, plontos, bisa pakai kumis atau janggut. Karena itu suasana hati anak muda yang lebih spontan, emosional, jujur dan itu hukum alam,” kata Surya
Di akhir wawancara, Surya menyarankan agar pemuda bisa menikmati hidupnya selayaknya anak muda selama mereka mampu mempertanggungjawabkan perilaku tersebut.
“Jadi, nikmati masa muda ini, karena muda itu hanya satu kali. Mana ada muda itu dua kali atau tiga kali?”
(yns)