Perempuan Korea Selatan Kini Ingin Tampil Berotot

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 25 Okt 2015 06:18 WIB
Kaum perempuan Korea Selatan kini menekuni trend baru mengikuti kelas kebugaran agar memiliki badan lebih berotot dan fisik lebih kuat.
Definisi cantik di kalangan perempuan Korea Selatan kini tidak hanya berpusat di wajah, tetapi juga menyangkut otot dan kebugaran. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Seoul, CNN Indonesia -- Penampilan kini tidak hanya terpusat pada wajah di Korea Selatan yang warganya terobsesi dengan kecantikan, karena sekarang semakin banyak perempuan di negara itu ikut kelas kebugaran yang bisa membesarkan otot dan kesehatan fisik.

Ketika ide kecantikan berkembang di negara yang menjadi perintis dalam kosmetik dan operasi plastik, daya tahan fisik perempuan sekarang menjadi satu jenis usaha yang berkembang.

Jenis usaha itu antara lain produk-produk penambah kesehatan mulai dari suplemen diet dan dumb-bells.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Biasanya kaum perempuan membuat mereka kelaparan agar berat badan turun. Sekarang mereka berolahraga,” kata pelatih senam selebriti Korea Selatan, Ray Yang, pemandu acara Body Show, acara televisi mingguan khusus untuk perempuan.

Korea Selatan adalah negara produsen alat-alat kecantikan terkemuka, dengan industri kosmetika bernilai US$12 miliar dan merek-merek lokal seperti Amorepacific Corp dan LG Household & Healthcare memanfaatkan gelombang, atau “hallyu” ekspor budaya. Mulai dari drama televisi hingga musik pop.

Pada Juli, Olive Young, jaringan perusahaan kesehatan dan kecantikan yang dimiliki oleh CJ O Shopping, mulai menjual produk-produk kesehatan untuk kaum perempuan Produk itu antara lain dumb-bells dan bola senam mini.

Pesaing jaringan pertokoan Lotte Shopping, LOHB mengatakan penjualan tahunan barang-barang seperti bola senam, tali, dan dumb-bells naik sembilan persen tahun ini.

Seperti negara-negara Asia lain, pandangan populer bahwa perempuan Korea cenderung ingin kurus, berkulit putih dan anggun telah memperkuat stereotipe gender di masyarakat yang didominasi oleh kaum pria ini.

Hingga baru-baru ini, kebugaran fisik bukan prioritas di kalangan perempuan Korea, sementara industri operasi plastik mencapai US$5 miliar atau seperempat pasar global.

Badan kurus sangat diminati sehingga perempuan muda Korea Selatan sering kali mengindari olahraga seperti jalan dan bersepeda, karena takut memiliki betis besar.

“Perempuan sebelumnya berpandangan bahwa otot akan memiliki efek samping atau efek negatif pada tubuh dan wajah mereka,” kata Kim Min-jeong, guru besar sport global dari Universitas Hankuk.

Keingingan untuk memiliki fisik yang lebih lebih kuat muncul sejalan dengan peningkatan jumlah tenaga kerja perempuan yang mencapai angka tertinggi tahun ini. Sementara perempuan dan pria Korea Selatan sekarang cenderung menunda pernikahan dan kelahiran anak.

Banyak perempuan Korea yang sadar akan pentingnya kebugaran mengagumi para selebriti berotot, mulai dari kelompok penyanyi Sistar’s Hyorin hingga tokoh global seperti Michele Obama dan Kate Middleton, isteri pangeran William.
You Ri-seu kini melakukan olahraga yang biasanya hanya dilakukan oleh kaum lelaki seperti angkat berat dan mengayuh mesin dayung. (Reuters/King Hong-ji)
“Kekuatan, keindahan luar otot, perilaku positif dan citra energetik perempuan-perempuan itu menjadi motivasi,” kata Kim.

“Perempuan sekarang memiliki status sosial lebih tinggi dan peran lebih besar dalam masyarakat.”

Data pemerintah menunjukkan, jumlah pusat kebugaran yang terdaftar di Korea Utara meningkat, dan tumbuh lebih dari lima persen tahun lalu menjadi 7.363 tempat.

Di satu pusat kebugaran di Seoul, You Ri-seoul yangberusia 29 tahun melakukan latihan yang sama dengan kaum pria. Mula dari angkat barbel, sesi mesin dayung dan angkat berat.

“Selebriti perempuan yang memiliki citra sehat menjadi popular di media massa dalam beberapa tahun ini, jadi saya berpikir badan yang terlihat sehat pada akhirnya akan menjadi model yang diinginkan,” katanya. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER