Jakarta, CNN Indonesia -- Berselfie kini tak hanya jadi tren mendunia. Kegiatan ini bisa menghasilkan uang -- misalnya dalam kasus Kim Kardashian dan saudari-saudarinya. Tapi kini selfie juga menjadi kegiatan yang jadi bahan kajian bidang sains.
Anrej Karpathy, seorang ilmuwan komputer dari Stanford University melakukan kajian bagaimana mendapatkan foto selfie paling sempurna berdasarkan sains.
Karpathy menggunakan program pengenalan imaji guna mendapatkan gambar jaringan saraf terdalam untuk membuat foto selfie yang sempurna.Hasilnya? Dia menyebutkan wanita yang patuh pada tiga aturan, menggunakan filter dan membiarkan rambut panjang jatuh di sisi wajah hingga ke bahu, akan sukees mendapatkan foto selfie terbaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karpathy meneliti Convolutional Neural Network, tipe jaringan data yang bisa memroses 140 juta spesifikasi berbeda, untuk menilai apakah sebuah foto selfie berhasil atau tidak.
Dia mulai bereksperimen dengan menjalankan skrip lewat ConvNet untuk mengumpulkan berbagai gambar dengan tagar selfie. Dia kemudian menyaring databasenya dari lebih 5 juta foto sehinggal tinggal 2 juta foto saja yang berisi masing-masing satu foto.Lalu Karpathy menganalisis jumlah orang yang me-like foto itu. Semakin banyak like dari follower semakin sukses selfie itu.
Hasil penelitian Karpathy adalah perempuan lebih sukses melakukan selfie dibanding pria. "Tak ada seorangpun pria dari 100 selfie terbaik dari penelitian ini," kata Karpathy.
Aturan lainnya, "Perhatikan bahwa posisi selfie dan pose wajah paling konsisten menentukan kesuksesan selfie. Wajah selalu menghabiskan sepertiga gambar, pose wajah agak miring dan berada di pusat gambar."
"Rambut panjang yang digerai hingga bahu, akan membuat selfie yang baik. Filter sangat penting. Tak peduli hitam-putih atau warna lain yang memberi warna kontras. Beri bingkai pada selfie," ujar Karpathy.(utw/les)