Kebotakan pada Pria Ternyata Bisa Lompat Generasi

Utami Widowati | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 10:17 WIB
Kerontokan rambut ternyata bisa lompat generasi. Mungkin saja seseorang mengalami bukan karena ayah ibu mereka juga mengalami. Tapi karena kakek nenek mereka.
Ilustrasi kerontokan rambut. (Thinkstock/Antonio Gravante)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada sebagian pria kerontokan rambut yang bisa berakhir pada kebotakan bisa sangat mengganggu dan mengerikan.

Apalagi jika ada yang mengatakan, “Jika itu terjadi pada ayah Anda, maka bersiaplah. Pada suatu saat akan terjadi pula pada diri Anda.”

Tak peduli seberapa tebal, sehat, berkilau rambut Anda, bisa saja akan berakhir seperti ayah Anda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaannya kemudian siapa sebenarnya paling bertanggung jawab menurunkan secara genetis kebotakan itu. Hanya ayah atau ibu juga bisa? Apakah dalam perkara kerontokan rambut juga bisa lompat generasi? Apakah ini cuma soal yang ada hubungannya dengan testosteron?

Dr. Alan J. Bauman, dokter ahli restorasi dan kesehatan rambu dari Boca Raton, Florida mengatakan bahwa kebotakan yang sebagai akibat lompat generasi adalah fakta.   

“Kita tahu ada 200 gen yang berhubungan dengan pengaturan dan pertumbuhan rambut,” kata Bauman yang telah menangangi lebih dari 1000 orang pasien dalam satu tahun di kliniknya pada Huffington Post.
 
Juga soal warna, tekstur, panjang dan siklus pertumbuhan, pola kebotakan dan kecepatan kerontokan.

Semua itu akan menentukan seberapa cepat Anda bisa kehilangan rambut, seberapa cepat perkembangannya dan seberapa cepat proses kebotakan ini bermula dalam hidup seorang pria.  

Bauman mengatakan, semua itu berhubungan dengan kromosom x yang membawa gen kebotakan. Dan itu tak hanya terjadi pada salah satu sisi keluarga. Jadi tak hanya ayah yang bisa menurunkan kebotakan, tapi juga ibu.

“Bahkan juga bisa lompat generasi, dan lompat urutan saudara. Inilah memang cara kerja tipikal pada gen resesif,” kata Bauman.

Jadi lihatlah keluarga Anda secara luas — saudara kandung, orang tua, kakek dan nenek, paman dan bibi — untuk melihat adakah kebotakan juga terjadi pada mereka. Jika ya, Anda bisa melakukan penanganan bersama dokter sedini mungkin.

Ada banyak faktor yang memicu kerontokan rambut. Bauman mengatakan: obat-obat tertentu, diet Anda, pola tidur dan terjaga adalah diantaranya.

“Karena folikel rambut sangat sensitif,” kata Bauman. Namun sebab paling utama adalah stres. “Stres adalah pemicu paling sering terjadi pada pengidap kerontokan dan kebotakan.”  

Bauman mengatakan mereka yang khawatir akan kebotakan harus tetap mengamati pola rambutnya Karena kehilangan 50 persen pada rambut tapi masih tidak menyadarinya. “Ini benar-benar suatu masalah,” kata Bauman.  

Lihatlah gejala kerontokan rambut di tempat yang bukan kepala Anda. Di bantal, di kamar mandi, di sisir — jika Anda melihat lebih banyak rambut bertebaran dirumah, besar kemungkinan Anda telah berada pada periode kebotakan.

Anda bisa membuat janji dengan ahli trichologis untuk mengevaluasi kulit kepala Anda, atau melihat penanganan apa yang Anda butuhkan. “Tapi penanganan saat ini sungguh menyenangkan, cukup efektif dan tersedia,” kata Bauman.

Anda mungkin bisa mendapatkan terapi oral, atau topikal yang langsung dilakukan di kulit kepala, terapi sinar laser, modifikasi nutrisi dan mengurangi faktor risiko kerontokan.

 “Ada banyak hal yang bisa lakukan untuk menghentikan laju kerontokan rambut saat ini. Penanganan ala 20 tahun lalu yang menggunakan minyak ular dan sebagainya sudah tak ada,” ujar Bauman.

Tidak semua metode bisa cocok untuk semua orang. Jadi Anda bisa memilih mana yang paling berhasil untuk Anda.  

(utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER