Jakarta, CNN Indonesia -- Kematian masih jadi hal yang mengerikan bagi manusia. Pola makan tidak sehat, gaya hidup buruk dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, obesitas dan kanker.
Penyakit tersebut dapat merenggut nyawa seseorang dengan cepat.
Tapi, ada beberapa penyakit yang bisa menghilangkan nyawa manusia dalam hitungan hari atau bahkan jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyakit ini bisa datang mendadak atau berdiam lama dalam tubuh manusia, sebelum tiba-tiba menyerang dan menyebabkan kematian. Apa saja? Berikut daftarnya dilansir
Medical Daily:
Demam berdarah disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi mencapai 41 derajat celcius.
Tidak ada obat-obatan khusus untuk mengobati DBD, namun gejala penyakit ini bisa diatasi dengan minum banyak cairan, istirahat, dan mengonsumsi parasetamol. DBD juga bisa menyebabkan penderita mengalami penurunan tekanan darah, kerusakan organ serta pendarahan. Jika terlambat ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian, dalam hitungan jam. Ebola adalah penyakit berbahaya yang mengakibatkan kematian pada 90 persen penderitanya. Virus Ebola ditularkan melalui binatang liar dan menyebar dari manusia ke manusia lainnya. Seseorang dapat terinfeksi dengan virus ini hanya dengan bersentuhan dengan cairan tubuh si penderita atau paparan benda-benda yang sudah terkontaminasi.
Gejala yang timbul akibat terserang penyakit Ebola yaitu demam, sakit kepala, muntah, nyeri pada perut, nyeri pada sendi dan otot, merasa lemas, pendarahan yang tidak wajar, kurangnya nafsu makan dan diare.
Gejala tersebut muncul sejak 2 sampai 21 hari setelah terkena virus Ebola. Belum ada pengobatan dan vaksin untuk menyembuhkan penyakit ini.
Untuk mencegah seseorang agar tidak terkena penyakit ini yaitu menjaga kebersihan, tidak mengonsumsi daging yang masih mentah/ belum matang, hindari kontak dengan binatang yang sedang sakit, bangkai binatang, terutama primata. Selain itu, hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh korban Ebola dan lakukan pembuangan dan desinfeksi terhadap peralatan makan, pakaian, dan sprei yang digunakan pasien Ebola. Wabah bubonic disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu yang hidup pada tikus. Kutu menyebarkan penyakit ketika kutu menghisap darah tikus atau manusia. Wabah ini menyerang sistem limfatik pada tubuh sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar, panas tinggi, sakit kepala, muntah dan nyeri pada persendian. Penyakit ini bisa menyebabkan infeksi pada selaput yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang. Biasa disebut meningitis, penyakit ini bisa menyerang orang dewasa atau anak-anak. Penyakit ini umumnya berubah fatal pada 2-10 hari usai inkubasi. Kolera adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak dengan benar, terutama kerang.
Gejala yang ditimbulkan yaitu diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Ciri utama penyakit ini adalah buang air besar encer berwarna putih seperti air tajin dengan bau yang amis.
Pengoobatan utama bisa dilakukan dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang atau rehidrasi yang cukup hingga masa penyakit selesai. Rehidrasi dapat dilakukan dengan cara infus intravena atau dengan rehidrasi oral dengan oralit. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah tipe bakteri yang sering dtemui di kulit dan rongga hidung manusia. MRSA dapat menyebabkan infeksi pada kulit, tulang, paru, atau infeksi sistemik.
Infeksi MRSA hanya dapat diobati dengan antibiotik tertentu. Apabila infeksi tidak teratasi, hal tersebut akan membahayakan nyawa penderita.
MRSA adalah infeksi yang biasanya terjadi di fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, biasanya berkaitan dengan prosedur invasif (operasi). MRSA menyebar secara langsung melalui kontak kulit dengan luka yang terinfeksi MRSA lalu dipakai lebih dari satu orang.
Penyebaran tinggi MRSA terjadi pada asrama, barak tentara, tempat penitipan anak, dan pengungsian. MRSA menimbulkan gejala pembengkakan, kulit kemerahan, serta nyeri di lokasi infeksi. Stroke adalah gangguan suplai darah ke otak dan dapat menyebabkan kematian neuron atau sel otak karena kekurangan oksigen. Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, namun kejadian ini lebih tinggi pada orang diatas 65 tahun yang lebih sering terjadi pada wanita.
Gejala umum yang ditimbulkan yaitu sakit kepala berat atau akut, mati rasa setengah tubuh, hilangnya rasa di lengan kaki atau setengah dari wajah, kesulitan dalam berbicara dengan kata yang tepat atau bicara cadel. Necrotizing fasciitis adalah suatu infeksi/peradangan langka dari bakteri yang bisa memakan jaringan otot, termasuk juga jaringan lemak. Necrotizing fasciitis disebabkan oleh bakteri Streptococcus Grup A, patogen yang sama yang menyebabkan sakit tenggorokan dan impetigo.
Saat terserang penyakit ini, seseorang bisa kehilangan jaringan secara perlahan dan bahkan bisa berakhir pada kematian.