Jakarta, CNN Indonesia -- Bayangkan betapa nelangsa hati Ariadna Gutierrez. Miss Kolombia itu sudah diumumkan menjadi pemenang pertama Miss Universe 2015. Selempang sudah dikenakan, mahkota sudah diserahkan. Namun ternyata, ia bukan pemenang sebenarnya. Gutierrez hanya
runner up.Pemenang Miss Universe 2015 adalah Miss Filipina, Pia Alonzo Wurthzbach. Pembawa acara Steve Harvey mengaku salah menyebut dan meminta maaf. Meskipun, jelas itu tidak mengubah kesedihan dan air mata Gutierrez.
Namun Donald Trump, yang selama bertahun-tahun bekerja sama dengan NBC, stasiun televisi yang menayangkan ajang Miss Universe, punya solusi terbaik. Menurutnya, lebih baik jika kedua pemenang Miss Universe tahun ini sama-sama diberi mahkota dan dinobatkan sebagai jawara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan mengatakan pada Anda apa yang saya pikir akan saya lakukan. Saya pikir saya akan membuat mereka punya
co-winner. Itu pasti akan keren," katanya, seperti dikutip Time. Trump menilai, kesalahan tak sengaja yang terjadi pada Miss Kolombia membuatnya sangat hancur.
"Memberinya [kesenangan] selama beberapa menit lalu mengambilnya kembali. Saya menyarankan mereka membuat sebuah upacara yang indah, yang tentu baik untuk brand mereka dan baik untuk Miss Universe. Lakukan
co-winner," lanjutnya.
Sebelumnya Trump, yang mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, sudah mengungkapkan perasaannya di Twitter terkait kesalahan yang terjadi dalam Miss Universe kemarin malam. Ia mengaku sedih. "Saya menjualnya enam bulan lalu dengan harga yang mahal. Ini tidak akan terjadi," ia menuliskan.
Trump bukan pemerhati Miss Universe tanpa alasan. Ini tahun pertamanya tak terlibat langsung. Sebelum-sebelumnya, bisa dibilang ia pria di balik Miss Universe. Namun NBC memutuskan menolak bekerja sama dengannya kembali, karena sikap buruknya saat kampanye.
Trump pun memutuskan membeli semua saham Miss Universe dari NBC dan menjadi pemilik tunggalnya selama tiga hari. Ia kemudian memutuskan menjual saham itu kepada WME/IMG.
(rsa)