Jakarta, CNN Indonesia -- Di saat keriangan tahun baru usai, Anda harus kembali berhadapan dengan realita. Tidak lagi menjomblo alias lajang barangkali adalah bagian dari resolusi yang dibuat sebagian besar para lajang di tahun baru.
Faktanya, Natal sampai Hari Valentine adalah musim puncak terjadinya ramainya kencan online. Di saat itu, ribuan orang memutuskan mereka tidak mau datang ke pesta keluarga sendiran tanpa kekasih.
Seperti dilaporkan oleh Independent, pengguna baru Match.com naik hingga 60 persen saat periode tersebut. Sementara, tanggal 3 Januari merupakan hari tersibuk kencan online dalam tahun setahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di zaman serba memanfaatkan fasilitas teknologi, orang-orang cenderung mengandalkan kencan online untuk bertemu 'teman dekat'. Namun sebetulnya, tanpa disadari mereka telah melewatkan kesempatan yang datang setiap hari.
Misalnya saja, saat seorang lelaki sopan tersenyum pada Anda di sebuah lorong supermarket? Atau mungkin, seorang perempuan manis yang membaca buku favorit Anda di sebuah kafe. Mungkin juga, lelaki baik hati yang mempersilahkan Anda lebih dulu mengambil air minum di dapur kantor.
Lantas, kenapa tidak mencoba metode kencan berbeda, yaitu percakapan di kehidupan nyata.
Emma Ziff, direktur perusahaan layanan kencan dan perjodohan Pink Lobster LGBT menyarankan, “Pada akhirnya jika Anda benar-benar ingin menemukan seseorang, Anda harus berusaha menempatkan diri di luar sana. Orang-orang khawatir akan penolakan, tapi kebanyakan orang akan sangat tersanjung dengan seseorang yang mendekati mereka, dan mereka akan bersikap baik untuk itu.”
Pakar kencan dan hubungan Shelley Whitehead setuju. “Saat ini, orang-orang sangat bergantung pada kencan online, dan percaya itu adalah satu-satunya cara mendapatkan kekasih. Tapi perkenalan secara pribadi di situasi sehari-hari, misalnya pada saat mengantre, bisa memberikan peluang yang menakjubkan.”
Perkenalan pribadi di dunia 'nyata' sesungguhnya akan jauh lebih menarik dari sekadar menjentikkan jari membuka aplikasi kencan. Jadi, jangan malu dan beranikan diri memulai perkenalan tersebut secara langsung di kehidupan sehari-hari.
Memang, ide memulai percakapan dengan orang asing nampaknya sudah lebih dulu membuat nyali ciut. Namun, penelitian di Universitas of Chicago Booth School of Business memaparkan, sebagai makhluk sosial, berinteraksi dengan orang asing sebetulnya baiknya untuk kita.
“Orang-orang berpikir, duduk dalam kesendirian akan lebih menyenangkan daripada terlibat percakapan, padahal kenyataannya, kebalikannya adalah yang benar.”
(win/win)