Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa tahun belakangan, desainer busana santun (modest fashion) Indonesia kerap unjuk gigi di panggung-panggung fashion dunia, terutama yang diselenggarakan di Amerika Serikat. Salah satu yang menjadi langganan adalah gelaran New York Couture Fashion Week.
Undangan fashion show yang ditujukan ke desainer Indonesia ternyata bukan tanpa alasan. Busana santun yang mereka buat telah menyita perhatian banyak orang.
CEO Indonesian Creative Hub Teti Nurhayati mengatakan, secara keseluruhan busana santun buatan Indonesia memiliki permintaan tinggi. Angka penjualan pun mencapai miliaran dolar atau setara dengan triliunan rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, nilai ekspor industri fashion Indonesia tahun 2014 sebesar US$13,93 miliar atau Rp193 triliun (kurs Rp13.922 per US$). Nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor pakaian jadi sebesar US$7,68 miliar, kaos kaki US$4,1 miliar, dan perhiasan US$2,13 miliar.
"Tahun lalu, 12 industri kecil menengah (IKM) dalam waktu dua minggu mendapatkan US$1,5 juta. Semuanya
sold out, bawa pulang dengan tangan kosong," kata Teti saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (25/1).
Melihat pencapaian yang begitu tinggi, target ekspor untuk tahun 2016 pun ditingkatkan, mencapai US$22 miliar.
Pasar terbesar busana santun Indonesia, menurut Teti, adalah Amerika dan Kanada dengan jenis pembeli beragam. Tidak hanya orang Indonesia yang bermukim di sana, tapi juga masyarakat lainnya, bahkan yang tidak beragama Islam.
Pada kesempatan yang sama, mantan Ketua Umum Pusat Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Taruna K. Kusmayadi juga mengatakan busana santun di luar negeri bisa dibeli siapa saja.
"Busana muslim itu sudah seperti makanan halal. Siapa saja bisa beli karena tampilannya yang sopan," kata Taruna.
Ketua tim perancang dari Shafira Corporation yang membantu desainer Fenny Mustafa, yakni Shetyawan, juga mengatakan hal serupa. Busana muslim keluaran Indonesia bisa dipakai siapa saja karena busana muslimnya juga bisa dikenakan tanpa kerudung.
"Kalau satu set baju, mau dipisahkan juga tetap bagus. Diambil jaketnya saja itu juga tetap bagus," kata Shetyawan. "Di sana (New York) kami juga menampilkannya tidak terlalu seperti busana muslimah, misalnya kerudungnya hanya diikatkan saja.
(sil/sil)