Ke Tarutung Naik Citilink, Jangan Lupa Mandi Air Soda Bening

Jakarta, CNN Indonesia -- Menikmati kesegaran minuman bersoda itu sudah mainstream. Bagaimana dengan mandi air soda? Sudah pasti ini tak mainstream, bukan?

Anda bisa mandi air semacam itu di Desa Parbubu, kecamatan Tarutung, Tapanuli Utara. Di desa ini ada kolam permandian umum yang airnya mengandung soda. Tempatnya disebut Wisata Air Soda Kota Tarutung.

Dari mana asal air soda itu? Rupanya air soda tersebut alami dari dalam tanah tanpa bantuan atau tambahan dari manusia sedikit pun. Menariknya, fenomena alam yang ajaib itu hanya ada di Venezuela di Amerika Selatan, dan dua di Indonesia, yaitu di Medan dan di Tarutung tadi.

Menghampiri Kolam Air Soda Tarutung dari Kotamu
Wisata Air Soda Kota Tarutung sudah ditetapkan sebagai objek wisata oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara sejak 2004. Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa terbang dari kota asal ke Kota Medan atau Bandara Silangit di Tapanuli Utara, terlebih dahulu.

Maskapai yang melayani penerbangan ke Medan, Sumatera Utara, adalah Citilink. Maskapai yang menawarkan tarif murah ini kerap menawarkan tarif promo, yang bisa dicari tahu melalui situs-situs pemesanan tiket online seperti Traveloka.

Dari Medan, perjalanan dilanjutkan melalui jalur darat menuju Tarutung. Kalau dari Silangit, Tarutung ini berada sejauh 24 kilometer. Perjalanan menuju Wisata Air Soda Kota Tarutung ini hanya membutuhkan waktu 10 menit dari pusat kota Tarutung.

Asal-usul Air Soda Muncul di Tanah Medan
Sumber mata air soda ini pertama kali ditemukan oleh O Tobing Sihite, seorang bidan di Desa Parbubu. Suatu hari sang bidan mencangkul tanah di pinggiran jalan, lalu tiba-tiba menyemburlah air dari dalam tanah.

Tobing Sihite mencicipi air tersebut dan terkejut karena mendapati rasanya seperti air soda. Air soda tersebut terus menyembur hingga akhirnya dijadikan tempat mandi bagi warga setempat sehabis menggarap sawah dan ladangnya.

Lama kelamaan pengunjung yang menumpang mandi tak hanya dari desa setempat, tetapi juga dari berbagai daerah. Akhirnya tempat tersebut diolah oleh keluarga O Tobing Sihite menjadi Wisata Air Soda Kota Tarutung.

Perihal asal-usulnya, ada pula mitos setempat yang menarik. Ada yang mengisahkan bahwa kolam air soda alami ini berasal dari sebuah batu di dalam tanah. Batu tersebut merupakan tempat seekor naga bersemayam dan barang siapa mandi di kolam tersebut akan jatuh sakit.

Tentara Jepang yang tidak percaya mistis kemudian sengaja mengajak prajuritnya untuk mandi di sana. Tak lama, para prajurit pun meninggal dunia.

Tentara Jepang tersebut kemudian menembakkan meriam ke kolam dan seketika keluar air berwarna merah yang dipercaya sebagai darah naga yang berdiam dalam batu sumber air soda.

Berendam sambil memanjakan mata
Mencelupkan diri di kolam air soda Tarutung membuat badan terasa ringan dan gelembung-gelembung mengenai tubuh kita membuat sensasi tersendiri. Airnya tidak lengket dan terasa asin.

Yang perlu diingat, air soda ini membuat mata perih. Jadi  sebaiknya berhati-hati dan tidak mencelupkan kepala ke dalam air dengan posisi mata terbuka. Pengunjung mengantisipasi hal ini dengan menggunakan kacamata renang.

Tak hanya mandi, di Wisata Air Soda Kota Tarutung pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan sekitar. Persawahan, perbukitan, serta Lembah Silindung (Rura Silindung) tampak cantik dan sayang kalau dilewatkan. Di latar belakang permandian air soda ini juga disempurnakan dengan pemandangan dari Bukit Barisan.

Saat terbaik berendam di permandian ini adalah pagi hari. Setiap pagi air soda sudah terganti oleh siklus alaminya sehingga kolam masih sangat bersih. Ketika memasuki siang hari, kerap kali ada tamu yang mandi dengan sabun dan sampo di kolam sehingga air menjadi kusam.

Sebelum berendam, pengunjung disarankan untuk makan makanan yang mengandung protein (mungkin agar terhindar dari mual atau kembung karena tekanan gas dari air soda).

(odh/odh)