Model 'Playboy' Tutup Usia Akibat Stroke

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Jumat, 05 Feb 2016 15:40 WIB
Model cantik majalah Playboy Katie May, mengembuskan napas terakhirnya di usia 34 tahun akibat penyakit stroke.
Majalah Playboy. (Cindy Ord/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Model cantik majalah Playboy, Katie May, mengembuskan napas terakhirnya pada pekan ini, akibat terkena stroke. Kematian 'Ratu Dunia Maya' itu cukup menghebohkan dunia hiburan, mengingat umurnya yang masih terbilang muda, yakni 34 tahun.

Berita duka itu datang dari keluarga May. Melalui pernyataan resminya kepada E! News, mereka menjelaskan penyakit yang diidap oleh wanita cantik tersebut.

"Dengan hati yang berat kami ingin mengonfirmasi kematian Katie May, seorang ibu, anak, saudari, teman, pebisnis, model, serta selebriti dunia maya," tulis keluarga May. "Stroke yang menyerang May diakibatkan saluran arteri karotisnya tersumbat.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip pernyataan keluarganya, May dikenal sebagai ‘Ratu Snapchat’ dan juga MsKatieMay di Instagram. Kematiannya ini meninggalkan rasa duka yang dalam bagi jutaan penggemarnya di dunia maya.

"Sangat sedih mendengar berita kematianmu. Tidur dengan tenang, bidadari," tulis salah seorang netizen di Instagram.

Selain penggemarnya, ia juga meninggalkan anak gadis kandungnya yang baru berumur 7 tahun. Selepas kepergian May, anggota keluarga sontak meminta bantuan GoFundMe, situs penggalangan dana, untuk menopang hidup sang buah hati.

"Setiap orang yang pernah mengenal May sangat beruntung, ia adalah orang yang memiliki hati baik, dan juga jiwa dan raga. Ia adalah sebuah inspirasi dan cahaya penuntun bagi banyak orang di dunia ini," tulis situs penggalangan dana tersebut.

Belum lama ini, majalah pria dewasa Playboy melakukan perubahan dengan alasan untuk menaikkan jumlah pembaca generasi baru pada edisi Maret mendatang.

Majalah itu akan berhenti menyisipkan foto bugil. Mereka juga mengurangi artikel, humor dan foto-foto vulgar pada gadis Playboy alias Playmate.

Ketiadaan ciri khas Playboy itu akan diisi dengan tulisan-tulisan feature yang panjang dan berbobot.

Kualitas kertas majalah Playboy juga akan ditingkatkan, agar majalah bulanan itu memiliki citra baru sebagai majalah fesyen kelas atas.

Selain itu, pihak majalah menyatakan sebagian isi Playboy tetaplah sama. Artikel wawancara eksklusif dan fiksi juga tetap ada.

"Kami ingin terus mempertahankan ciri khas majalah Playboy. Tapi banyak pula yang ingin kami kembangkan," kata Cory Jones, pemimpin redaksi Playboy. (les/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER