Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Korea Utara menerbangkan rudal diantara tanggal 8 - 25 Februari 2016, membuat sebagian maskapai ketar-ketir. Mereka khawatir pesawat yang melintasi jalur pesisir Korea akan kejatuhan serpihan rudal tersebut.
Mengantisipasi hal tersebut, maskapai yang punya rute penerbangan di jalur pesisir Korea, seperti Japan Airlines, All Nippon Airways dan Korean Air memutuskan melakukan penyesuaian, seperti perubahan jadwal penerbangan, penyesuaian rute, bahkan pembatalan penerbangan.
Melansir laman
Daily Mail, setidaknya 40 rute penerbangan dari dan ke Pulau Jeju di Korea Selatan, akan terpengaruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
All Nippon Airways (ANA) dan Japan Airlines memilih melakukan pengalihan rute. Dengan demikian, penumpang mereka hanya akan sedikit mengalami keterlambatan.
“Hanya akan ada keterlambatan selama 5 sampai 10 menit,” kata perwakilan ANA.
Sementara, Korean Air dan Asiana Airlines menyebut akan ada 36 penerbangan yang terpengaruh, akibat pengalihan rute.
Diperkirakan serpihan misil itu akan jatuh di Laut Kuning, di pesisir barat Korea Selatan dan di perairan Filipina.
Di sisi lain, rencana Pyongyang meluncurkan rudal berarti melanggar sanksi Dewan Keamanan PBB yang melarang Korea Utara menggunakan teknologi rudal balistik.
Korea Utara menyebutkan rencana itu melalui surat resmi yang dilayangkan ke PBB. Rencana Korea Utara sontak dikecam komunitas internasional.
(les)