Jakarta, CNN Indonesia -- Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) telah mengeluarkan pemberitahuan wisata bagi sejumlah negara di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia akibat terus berkembangnya virus Zika.
Namun demikian, ada satu kelompok yang tak mengindahkan peringatan itu, yakni traveler berusia di atas 60 tahun.
Menurut survei yang diadakan Kelompok Pemandu Wisata AS, 93 persen agen perjalanan melaporkan tak adanya pembatalan dari klien berusia 60 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima persen melaporkan traveler sepuh membatalkan rencana mereka, dan hanya tiga persen klien mereka yang berusia lebih tua yang membatalkan trip.
Sebagai gambaran, 74,1 persen agen perjalanan melaporkan tak ada pembatalan dari klien mereka yang berusia 20-an atau 30-an, dan 89,8 persen menyatakan tak ada pembatalan dari klien mereka yang berusia 40-an dan 50-an.
Namun bukan hanya klien mereka yang memutuskan pergi ke kawasan yang terkena Zika.
Sejumlah 94,5 persen klien agen perjalanan tidak membatalkan rencana mereka ke destinasi pernikahan. Demikian pula, 93,3 persen klien tidak membatalkan bulan madu mereka.
CDC secara khusus menyarankan perempuan hamil atau yang sedang menjalani program untuk hamil untuk tidak bepergian ke kawasan yang tengah terkena penularan virus Zika.
Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk dan ditularkan secara seksual. Virus ini kemungkinan ada hubungannya dengan cacat lahir pada bayi.
Mengingat wilayah cakupan Zika baru-baru ini, Kelompok Pemandu Wisata AS mengakui mereka sedikit terkejut oleh temuan studi mereka.
“Walau demikian, kami sedikit terkejut mengetahui betapa sedikitnya efek virus Zika pada rencana perjalanan mayoritas klien kami,” ujar CEO Kelompok Pemandu Wisata AS, Ninan Chacko.
Menurut laporan CDC, satu dari lima orang yang terinfeksi virus Zika jatuh sakit. Gejala paling umum adalah demam, ruam, sakit sendi, dan inflamasi sendi.
(sil)