Virus Zika Sebabkan Penjualan Asuransi Wisata Melonjak

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 03 Feb 2016 09:08 WIB
Seiring dengan merebaknya kasus penyebaran virus zika, penjualan asuransi perjalanan ke Amerika Latin mengalami lonjakan drastis.
Ilustrasi asuransi wisata. (Hemera Technologies/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring dengan merebaknya kasus penyebaran virus zika, penjualan asuransi perjalanan ke Amerika Latin mengalami lonjakan drastis. Kenaikan asuransi ini sebagai tindakan antisipasi dari virus zika, seperti yang dikatakan oleh perwakilan RoamRight, penyedia asurasi perjalanan di Amerika Serikat, kepada Reuters.

Perusahaan yang berbasis di Maryland dan bagian Arch Capital Group Ltd (ACGL.O) itu mengatakan terdapat kenaikan hingga 81 persen sejak Januari dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kenaikan terjadi pada kategori polis asuransi 'Batal Untuk Segala Alasan', yang melingkupi perjalanan ke daerah yang terjangkit virus zika di Amerika.

Kenaikan ini menggambarkan lebih awal bagaimana pikiran para pelancong telah berubah karena keberadaan virus tersebut, bahkan sebelum perusahaan penerbangan dan jasa pariwisata lainnya mengatakan dampak menyebarnya virus dari nyamuk itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Senin (1/2), peringatan darurat kesehatan internasional terkait merebaknya virus yang telah menginfeksi empat juta orang di benua Amerika dan diduga menjadi sebab cacatnya ribuan bayi.

"Kami melihat pertumbuhan ini seperti ada serangan teroris atau sesuatu yang membuat orang berpikir untuk melindungi perjalanan mereka," kata Linda Fallon, ketua RoamRight dan senior vice president divisi perjalanan grup Arch Insurance Company.

Perusahaan yang menempati peringkat ketika dalam penjualan asurasi perjalanan selama 2015 itu menolak berkomentar dampak melambungnya permintaan ini terhadap keuntungan mereka. Mereka beralasan karena belum mengetahui banyaknya pelanggan yang akan mengembalikan uang dan kerugian yang dialami.

Fallon menambahkan, terlalu dini mempertimbangkan menambah pelanggan untuk musim ini.

Sedangkan dari grup induk, Arch Capital, tidak mengungkapkan total penjualan RoamRight namun melaporkan pendapatan grup sebesar $932,6 juta dan laba bersih hingga $64 juta di kuartal ketiga 2015.

Demi Ketenangan Pikiran

Menurut RoamRights, polis asuransi 'Batal untuk Segala Alasan' menuntut pengembalian 75 persen dari seluruh biaya perjalanan. Harga ini belum berubah dari tahun sebelumnya. Biaya yang dimaksud termasuk tiket pesawat, dan penginapan.

Di Amerika, sebuah maskapai papan atas Negeri Paman Sam saat ini menjanjikan mengembalikan tiket yang menuju wilayah dengan zika, walaupun American Airlines Group Inc (AAL.O) telah membatasi penawaran yaitu hanya kepada wanita hamil beserta pasangannya. Sedangkan di maskapai lainnya, telah memiliki tenggat waktu pengajuan klaim.

Fallon mengatakan para pelancong beralih ke asuransi, dan bukan mengganti keseluruhan rencana liburan, karena wisatawan tidak yakin apakah virus akan menyerang mereka atau seberapa parah wabah akan terjadi saat mereka tengah berwisata.

"Orang-orang hanya ingin mengambil tindakan pencegahan," katanya. "Ini memberikan ketenangan pikiran bagi mereka,"

Sejak Desember 2015, RoamRight telah melihat kenaikan pemesanan hampir sepuluh persen pada semua polis asuransi yang menutup perjalanan ke lebih dari 20 negara dan wilayah di Amerika yang terserang virus.

Sedangkan pada perusahaan penyedia asuransi perjalanan Tin Leg, mereka mengatakan belum melihat kenaikan signifikan dalam penjualan karena virus zika. Namun mereka mencatat pembatalan perjalanan karena kekhawatiran virus tersebut tidak dibiayai oleh asuransi dengan standar kebijakan yang ada.

Ia menambahkan, masalah virus ini adalah topik utama dari semua pertanyaan yang datang dari para pelanggan.

InsureandGo USA, Travel Insured International, AXA Assistance USA, dan Trip Mate tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar mengenai kenaikan asuransi perjalanan ini. (end/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER