Jakarta, CNN Indonesia -- Baru-baru ini majalah
Men’s Health edisi Jerman menggandeng seorang model transgender untuk menjadi model sampulnya. Rencananya, majalah bersampul seorang pria transgender itu akan dikeluarkan pada April mendatang.
Sebelumnya, model yang terlahir dengan nama Yvonne ini merupakan seorang model fitness. Ia kemudian memutuskan jadi transgender saat berumur 23 tahun dan mengikuti kontes model sampul majalah tadi. Dia memenangkan kontes tersebut dan dihadiahi kesempatan jadi model sampul. Saat itulah namanya berubah jadi Ben Melzer.
“Aku tidak pernah menjadi gadis yang seharusnya. Saya pun menganggap pink tidak cocok untuk saya,” ungkapnya dalam sebuah video yang diunggah
NowThis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merasa saat ini tubuhnya sudah sesuai dengan apa yang diinginkannya, sehingga dia percaya diri untuk mengikuti kontes yang melambungkan namanya.
“Inilah saya dan saya sangat senang dengan kondisi saat ini. Penampakan dalamku dan luarku akhirnya cocok dan itulah kenapa saya tidak malu sama sekali untuk membicarakannya,” tuturnya.
Tentu saja perubahan yang dipilih Melzer tak serta merta diterima publik. Namun, dia sama sekali tak mau ambil pusing tentang itu.
“Itu hal yang mudah dijawab. Ketika saya dalam posisi tersebut [menjadi wanita], saya tidak memiliki seseorang untuk diajak bicara, tak akan ada yang menanyakan pertanyaan macam-macam. Itulah kenapa saya ingin melakukannya, berdiri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orang-orang,” katanya.
Selain Melzer, ada pula transgender lain yang menjadi model sampul majalah pria. Aydian Dowling, tampil sebagai model sampul majalah
Men’s Health edisi Amerika tahun 2015 lalu.
Meskipun kalah pada pilihan editor, Dowling membawa pulang kategori pilihan pembaca dengan lebih dari 72.000 suara dan tampil pada sampul edisi khusus bersama empat finalis lainnya. Padahal, runner-up dari kontes tersebut saja hanya mendapat perhatian dari 23.000 orang.
"Hidup sudah gila," kata Dowling pada
People pada bulan September. "Aku sudah mendapatkan lebih banyak perhatian. Sebenarnya tanggung jawab yang lebih besar menjadi seseorang yang disorot media saat ini bagi masyarakat transgender."
(sil/sil)