Lima Makanan yang Terlarang untuk Dipanasi

Megiza | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Feb 2016 16:45 WIB
Mengkonsumsi makanan dalam keadaan panas ataupun hangat memang lebih nikmat. Namun,beberapa makanan ternyata dapat berdampak buruk jika dipanaskan kembali.
Ilustrasi sayur bayam. (Thinkstock/Milla1974)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lengkapnya peralatan memasak di kantor dan juga banyaknya wadah penyimpan masakan agar tidak cepat basi, yang banyak digunakan masyarakat beberapa tahun belakangan ini, membuat kebiasaan memanasi makanan dengan cepat menjadi hal yang sering dilakukan.

Tak hanya di rumah ataupun kantor, pemanasan kembali makanan juga menjadi tawaran yang diberikan di beberapa mini market. Sayangnya, tidak semua makanan dapat dipanasi. Selain karena bakteri yang berkembang pada saat penyimpanan, ternyata protein yang ada di makanan dapat dipastikan rusak ketika makanan itu kembali dipanasi.

Lembaga Food Standards Agency and European Food Information Council menyatakan ada lima makanan yang tidak layak dikonsumsi jika sudah dipanasi. Seperti dilansir dari The Independent, kelima makanan tersebut di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Ayam
Daging ayam ataupun daging unggas lainnya mengandung jumlah salmonella tertentu, seperti halnya yang terkandung dalam telur. Hal itu menjadi masalah jika daging dipanaskan kembali dengan menggunakan microwave.

Alasannya, pemanasan melalui microwave tidak menembus semua lapisan daging. Artinya, sebagian daging akan panas lebih cepat dari bagian lainnya. 

Karenanya, penting untuk membolak-balik daging ayam pada saat Anda memasaknya. Itu dilakukan untuk memastikan suhu panas masuk ke seluruh bagian.

Memanaskan daging ayam sangat tidak disarankan karena kandungan protein di dalamnya. Saat dipanaskan, protein akan hancur dan dapat memengaruhi pencernaan pada saat dikonsumsi.

2. Nasi.
Bagaimana Anda menyimpan nasi sebenarnya lebih penting dari pada memanaskannya kembali. Jika nasi dibiarkan dalam suhu ruang, maka spora yang ada di dalamnya dapat berlipat ganda dan memproduksi racun. Efek muntah ataupun diare biasanya muncul setelahnya. Sedangkan memanasi nasi juga tidak dapat menghancurkan racun tersebut.

3. Kentang.
Hal penting saat memasak kentang adalah bukan pada saat Anda memanasi kembali masakan tersebut. Namun, bagian penting adalah bagaimana Anda menyimpan kentang tersebut setelah dimasak.

Jika kentang dibiarkan pada suhu kamar (atau di luar pendingin), maka hal itu akan memicu pertumbuhan clostridium botulinum (bakteri yang memproduksi racun botulin, penyebab terjadinya botulisme). Pemanasan kembali kentang pun tidak dapat selalu membunuhnya. Jadi, seharusnya kentang benar-benar disimpan di tempat yang benar-benar sejuk.

4. Jamur.
Jamur memiliki jenis protein yang mudah sekali hancur oleh enzim dan mikro organik. Jika jamur tidak disimpan dengan benar, jamur dapat rusak dengan cepat dan menyebabkan perut Anda sakit setelah dipanasi.

"Jika kentang disimpan dalam lemari pendingin tidak lebih dari 24 jam, itu tidak masalah dan sebaiknya jika ingin dipanasi, harus dengan suhu 70 derajat celcius," sebut European Food Information Council.

5. Bayam dan daun-daunan.
Bayam dan daun sayuran lainnya memiliki kandungan konsentrat nitrat yang tinggi, tergantung di mana sayuran itu ditanam. Nitrat sendiri sebenarnya sangat berbahaya. Namun, menurut European Food Information Council, nitrat dapat diubah menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrosamin, atau yang lebih dikenal dengan carcinogenic.

Produksi itu dapat membuat oksigen masuk ke dalam aliran darah, dan untuk anak-anak kecil kondisi ini dapat menyebabkan sindrom bayi biru. Karenanya, memanaskan kembali sayur bayam sangat tidak disarankan.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER