Mungkinkah Bertahan Hidup bak 'The Revenant' di Dunia Nyata?

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 29 Feb 2016 20:00 WIB
Peran mengagumkan Leo memang memukau. Bila banyak yang mengira bahwa itu hanya akting, ternyata bukan mustahil terjadi pada orang biasa.
Leonardo DiCaprio, pemeran utama dalam the Revenant. (REUTERS/Mario Anzuoni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Leonardo DiCaprio baru saja memenangkan sebuah piala Oscar berkat usahanya bertahan hidup di tengah kekejaman alam liar di The Revenant. Dalam filmnya, DiCaprio berperan sebagai Hugh Glass, seorang pria dari abad ke-19 yang diserang beruang dan nyaris mati sebelum dia bepergian ribuan mil dalam kondisi lemah untuk mencari peradaban. Dalam perjalanannya ini, dia juga mendapat berbagai cobaan, tantangan fisik berat dan cidera yang mengerikan. Dan dia selamat.

Peran mengagumkan DiCaprio mungkin sanggup memukau sebagian besar penonton bioskop dan juri-juri Oscar. Mungkin banyak yang berpikir bahwa itu hanya akting belaka, dan tak nyata. Kenyataannya, hal ini tak mustahil terjadi pada orang biasa di dunia nyata.

Seorang dokter gawat darurat dari NYU Langone Medical Centre, Dara Kass mengatakan bahwa sangat mungkin kejadian yang terjadi pada Hugh Glass, tokoh yang diperankan Leo, pada orang biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Time, berikut beberapa hal kejadian dalam the Revenant yang sangat mungkin terjadi pada orang biasa, dan cara menanganinya.

1. Selamat dari Hipotermia

Ada sebuah adegan ketika Glass harus berjuang dengan maut menghadapi suhu dari air yang dingin. Dan menurut Kass adegan tersebut sangatlah mustahil.

"Bagi saya itu adalah bagian yang paling tidak realistis dari film," katanya. "Ia tidak menggigil, jari-jarinya tidak putus. Kedinginan, basah, dan kemudian sembuh, dari perspektif hipotermia hampir sangat mungkin mustahil," lanjutnya.

Normalnya, ketika hipotermia terjadi, jantung, sistem kesadaran, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal. Hal ini dapat menyebabkan gagal jantung.

Kondisi hipotermia sendiri adalah ketika tubuh kehilangan panas secara mendadak. Seseorang dikatakan mengalami hipotermia ketika suhu tubuh di bawah 35 derajat Celsius.

Ketika menghadapi posisi seperti Glass, penanganan medis yang patut dilakukan adalah membuka semua pakaian basah, melindungi diri dari angin dan menghangatkan diri baik mengenakan pakaian kering ataupun menebalkan pakaian, dan konsumsi minuman yang menghangatkan tapi hindari alkohol dan kafein karena dapat menghilangkan panas.

2. Serangan beruang

Glass harus berhadapan dengan beruang untuk bertahan hidup di film tersebut, bahkan beberapa adegannya terlalu seram untuk dilihat. Ketika terlihat sangat tidak realistis, ternyata Kass punya alasan mengapa Glass tidak langsung mati.

"Ketika ia diserang, ada banyak luka besar yang tidak dalam. Itu mengasumsikan luka tersebut tidak menembus organ utama. Sebagian besar film menggambarkan kematian ketika tokohnya ditembak atau dipanah, karena itu ada luka akibat penetrasi," kata Kass.

"Glass mengalami luka pukulan yang mengerikan, namun pertolongan pertama datang dan bisa menunda hal yang lebih buruk," katanya.

Tindakan yang dapat dilakukan ketika mendapat serangan seperti Glass menurut Kass sudah ditunjukkan dalam film tersebut.

Menurut catatan medis, serangan beruang dilihat dari besarnya kerusakan yang ditimbulkan. Serangan yang fatal biasanya ditangani dengan operasi plastik atau transplantasi yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sembuh total.

"Ketika ada adegan Glass membakar kulitnya untuk menyembuhkan luka setelah diserang beruang, itu sangat masuk akal," kata Kass. "Kami sangat sering menggunakan panas dalam operasi. Kami membakar jaringan yang busuk dan ini akan sembuh, menghentikan pendarahan walaupun akan menjadi bekas luka."

3. Patah kaki

Patah kaki sebenarnya dapat dialami oleh siapa pun, tidak harus berada dalam kondisi mengenaskan seperti Glass. Kass berpendapat, kesembuhan patah kaki dari Glass dalam The Revenant sudah cukup masuk akal.

"Bagaimana cara menyembuhkan patah kaki? Waktu, dan jangan memberi beban padanya," kata Kass. "Membiarkan wkatu yang menyembuhkan patah tulang sudah cukup masuk akal,"

Namun sebagai catatan, Kass secara pribadi heran bagaimana Glass dapat selamat dari berbagai patah tulang setelah berbagai kejadian jatuh, diserang, dan bertahan hidup lainnya terjadi.

4. Selamat dari infeksi luka

Banyaknya luka yang dialami sosok Glass, dan tanpa pengobatan medis, membuat sedikit heran ketika ia tetap bisa bertahan hidup. Keheranan ini juga yang dirasakan oleh Kass.

"Bila kami menghentikan pemberian antibiotik dan hanya menunggu luka sembuh, akankah benar-benar sembuh? Mungkin saja. Tapi kami tidak pernah melakukan itu hari ini," kata Kass. "Penonton tentu berharap tidak terjadi sesuatu pun pada tokoh utama," kata Kass.

Pemberian antibiotik untuk kasus infeksi bertujuan mencegah infeksi terus berlanjut dan semakin parah dengan membunuh bakteri yang mungkin ada setelah terjadinya luka.

Bila ada dalam kondisi di alam terbuka dan seperti Glass, terdapat beberapa jenis tanaman yang memiliki fungsi sebagai antibiotik alami seperti bawang putih, bawang merah, ekstrak biji pamelo, vitamin C pada buah, madu, kayu manis, jahe, dan eucalyptus.

5. Makan daging mentah

Salah satu adegan yang terkenal dari the Revenant adalah ketika Glass memakan daging mentah, dan itu benar-benar dimakan olehnya. Masalahnya, daging mentah memiliki banyak bakteri berbahaya bagi kesehatan, bagaimana Glass bertahan?

"Bila seseorang makan daging mentah secara teratur, saya kira ia akan benar-benar bisa mengonsumsi daging mentah," kata Kass.

"Hal ini ada kaitannya dengan paparan yang diterima tubuh. Bila Anda terus menerus terpapar bakteri tertentu, maka tubuh akan mencari cara menangani bakteri tersebut," ucap Kass.

"Bila Anda pergi ke sebuah negara asing dan makan makanannya, mungkin Anda akan sakit. Ini bukan karena makanannya basi, tapi karena Anda tidak terbiasa karenanya."

Terlepas dari kejadian dan skenario yang disusun oleh Alejandro Gonzales Inarritu selaku sutradara, Kass pun mengakui tokoh Glass dalam kisah aslinya mungkin memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dibandingkan dengan orang era sekarang. Seperti ketika ia tidak mati saat berhadapan dengan hipotermia.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER