Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah akhirnya membawa pulang Oscar setelah berkali-kali jadi nomine, Leonardo DiCaprio pekan lalu secara tidak sengaja memicu gelombang penjualan gasing. Alasannya, menurut desainer produk dari Burton untuk Trent, Will Cutler, lumayan rumit.
Penggemar film tentu ingat karakter DiCaprio dalam film
Inception (2010) yang bergenre sci-fi, sebagai pencuri yang masuk ke dalam bawah sadar korbannya. Dalam dunia yang susah membedakan antara alam nyata dan mimpi, Dominic Cobb mengandalkan jimat kecilnya untuk mengetahui apakah dia sedang tersadar (gasing berputar pelan lalu rebah) atau bermimpi (berputar terus).
Karenanya, ketika DiCaprio mendapat Oscar sebagai Aktor Terbaik lewat film
The Revenant, dunia internet merayakannnya lewat meme yang menggambarkan sang aktor menggunakan gasing untuk memeriksa apakah dia sedang bermimpi atau benar-benar sedang menggenggam si patung emas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan itu, menurut Cutler, desainer gasing Vorso MK1, seperti dikutip dari The
Independent, menyebabkan “kemajuan dalam bisnis.”
“Saya orang yang serius,” ujar desainer berusia 26 tahun itu. “Saya khawatir kami tidak punya cukup stok.”
Sebenarnya, bangkitnya keingintahuan tentang gasing sudah berlangsung sebelum DiCaprio memenangi Oscar pertamanya. Situs pencarian crowdfunding seperti Kickstarter dan Indiegogo, yang biasanya didominasi gadget terbaru, mengungkap banyaknya permintaan gasing, mainan sederhana yang sudah ada sejak zaman dulu.
Gasing sekarang cenderung kecil, berbahan logam, dengan nama hiperbolik, seperti TTi-180, UltraTop XXX, BilletSpin, Kraken, dan ForeverSpin. Produk ini dilaporkan mengalami lonjakan US$1,5 juta atau setara Rp9,5 miliar di Kickstarter.
Generasi baru gasing berjenis menyala saat gelap (glow in the dark) atau bertumpuk seperti bangunan bertingkat, sedangkan kebanyakan menjanjikan gasing yang dapat berputar secara luar biasa.
Beberapa membanggakan kualitas metafisikanya. Ultra Top, misalnya, disebut sebagai “cara terbaik untuk bersantai, pergi sejenak dari hiruk pikuk, dan bermeditasi.”
Sebagian besar gasing didesain dan dibuat di Amerika Serikat, tapi milik Cutler dibuat menggunakan mesin bubut di Staffordshire, Inggris. Dipotong dari metal berkualitas tinggi dan campuran untuk toleransi 0,05 mikron, dilengkapi lapisan baja tahan karat atau keramik atau rubi sintetis. Gasing ini dirancang untuk dapat berputar selama lebih dari 10 menit.
Gasing dengan masa putaran lama harus berbahan metal khusus, seperti tungsten, dan permukaannya keras. Cutler merekomendasikan cermin yang terbuat dari kaca bedah.
Catatan putaran gasing Vorso adalah 15 menit 38 detik. Gasing yang harus dipesan terlebih dahulu dan berlapis berlian ini dibuat master tim perajin dari Jepang yang Desember lalu mencatatkan rekor selama hampir 19 menit.
Untuk dapat memainkan gasing canggih begini, Anda harus merogoh kocek dalam-dalam. Harga Vorso MK1 yang standar £32 atau setara Rp590 ribu. Alpha, dengan bahan tembaga berlapis baja yang dibuat desainer Amerika Rich Stadler, dijual dengan harga lebih Rp9 juta.
Lantas, siapa yang membeli mainan eksotik nan mahal ini? Menurut Cutler, pelanggannya adalah pria berusia 25 hingga 35 tahun, profesional yang bekerja di kantor, “tapi punya kecintaan pada aktivitas luar ruang.”
“Gasing yang tampak seperti mainan seharusnya murah,” kata Cutler. “Tapi pembuatannya membutuhkan teknik kelas tinggi dibuat dari mesin seharga Rp6,5 miliar.
“Pada dasarnya, gasing ini tak ada gunanya. Tapi begitu Anda putarkan hingga ke titik tampak seperti tak bergerak... menakjubkan.”
(sil)