Perempuan Indonesia Tak Lagi Terobsesi Punya Kulit Putih

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2016 11:53 WIB
Perempuan Indonesia kini tak lagi 'ngoyo' untuk punya kulit putih. Saat ini mereka lebih memilih produk untuk mencerahkan bukan memutihkan.
ilustrasi (Thinkstock/nensuria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih jelas diingatan bahwa beberapa waktu lalu produk-produk kecantikan dengan bahan aktif pemutih kulit jadi primadona. Produk-produk pemutih ini sangat populer di kalangan perempuan.

Kala itu, tren yang berkembang adalah perempuan cantik adalah perempuan yang memiliki tubuh tinggi, kurus dan juga punya kulit putih. Tak heran banyak perempuan pun berlomba-lomba untuk memiliki kulit yang putih bdengan menggunakan produk mahal, murah dan juga lewat berbagai perawatan di dokter kulit ternama.

Lonjakan produk berpemutih seiring keinginan perempuan untuk punya kulit putih ini diakui juga oleh General Marketing Manager PT Martina Berto Patricia Husada, sebagai salah satu produsen kosmetik di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasar penelitian internal PT Martina Berto beberapa waktu lalu, ternyata ada tiga jenis produk yang paling diinginkan perempuan," kata Patricia beberapa waktu lalu.

"Ketiga produk itu adalah whitening, antiaging. Dan sesuai dengan iklim Indonesia, ada kebutuhan juga untuk antioily (anti kulit berminyak)."

Hanya saja sekarang ini, tren perempuan kulit putih sudah mulai berkurang. Perempuan tak lagi 'ngoyo' untuk punya kulit putih seperti kulit orang Asia Timur atau Eropa.

Hal ini diakui pula dokter kecantikan dari Epicentrum Medical Center, Astrid Fabiola Tilaar. Dia mengungkapkan tren kulit yang populer di Indonesia kini bukan lagi kulit putih.

"Yang diinginkan perempuan Indonesia sekarang bukan lagi whitening tapi lebih ke brightening atau pencerahan kulit."

Menambahkan Astrid, Patricia mengatakan bahwa hal ini terjadi karena adanya perubahan pola pikir perempuan. "Mereka sekarang lebih suka terlihat apa adanya," katanya.

Lewat penelitian internal PT Martina Berto beberapa waktu lalu, responden perempuan-perempuan mengaku kalau mereka kini lebih ingin punya kulit yang cerah dibanding putih.

"Cerah itu tidak harus selalu putih," katanya. "Dan kulit cerah itu bisa menambah kepercayaan diri mereka."

Patricia menambahkan bahwa ketika responden ditanya soal kulit putih, mereka mengungkapkan lebih ingin punya kulit putih yang lebih masuk akal. Putih yang dimaksud adalah putih yang masih sesuai dengan 'kemampuan' kulit untuk bisa terlihat putih, tak lagi berkaca pada kulit orang Eropa.

Tak dimungkiri, saat tren kulit putih, banyak orang yang tak perhatikan kemampuan kulit dan juga kepantasan. Seringkali warna putih kulitnya terlihat aneh dan tak masuk akal. Tak jarang juga kulit putih ini terlihat belang karena penggunaan produk pemutih yang tak merata. Biasanya bagian wajah terlihat lebih putih dibandingkan dengan kulit leher.

"Leher masih jadi bagian yang terlupakan di antara semua bagian tubuh lainnya. Orang Indonesia masih sering fokus perawatan wajah. Padahal seharusnya leher juga dirawat sama seperti wajah."



(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER