Jakarta, CNN Indonesia -- Bandara Brussels ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya. Update terbaru dari Bandara Brussels itu menunjukkan rentannya penerbangan Eropa dengan serangan teroris.
Setelah serangan yang menewaskan 28 orang di stasiun bawah tanah dan bandara Brussels, harapan cepat pulihnya keadaan bandara sepertinya semakin jauh.
The Independent memberitakan, polisi sudah melakukan pemeriksaan forensik di ruang keberangkatan, lokasi ledakan bom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi sudah menyerahkan kembali area itu pada hari Minggu agar penerbangan dapat bertahap direintroduksi. Namun manajemen bandara mengatakan, “Fakta sederhananya adalah mustahil untuk memulai lagi dalam waktu dekat dengan infrastruktur hancur.”
Sebelumnya diperkirakan sejumlah penerbangan akan beroperasi beberapa hari setelah ledakan. Namun melihat skala kerusakannya, pihak berwenang Belgia menunda pembukaan kembali bandara seiring diterapkannya prosedur keamanan yang baru.
Ketika bandara dibuka lagi, penumpang akan mendapat pengalaman baru. Kawasan check-in yang mengalami kerusakan berat akan digunakan dalam waktu dekat. Pengamanan diterapkan maksimal untuk memantau wisatawan.
Serangan pada Selasa (22/3) berlangsung di area check-in, yang dapat diakses teroris berikut bomnya tanpa hambatan.
Bagi penumpang yang mendarat di Brussels, prosedurnya akan diubah. Menurut pejabat bandara, “Bagi penumpang yang baru tiba, mereka akan menggunakan bus melalui hanggar.”
Ditambahkan, “Pejabat pemerintahan bersangkutan harus memberi persetujuan terhadap sistem keamanan serta kegiatan bandara.”
Bandara Brussels sama skalanya dengan Manchester dan Stansted di Inggris, yang dalam satu tahun (dalam kondisi normal) menangani sekitar 24 juta penummpang. Sebagian besar adalah penumpang transit ke bandara Afrika dan kota lain di Eropa, yang menjadikan Brussels sebagai kota penting.
Sejak serangan itu, penerbangan yang asalnya ditujukan ke Brussels telah dialihkan ke Antwerp, Charleroi, dan Liege di Belgia, serta ke Lille di Prancis.
Penerbangan jarak jauh Brussels Airlines sudah dipindahkan ke Frankfurt dan Zurich, untuk kemudian bersambung dengan penerbangan Lufthansa dan Swiss, keduanya mitra Brussels Airlines.
(sil/sil)