Kaviar, Simbol Kemewahan dan Kelangkaan Makanan

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 31 Mar 2016 16:27 WIB
Meski ukurannya tak lebih dari ukuran kelereng, dikemas dalam kaleng kecil, namun telur ikan dihargai mahal. Kaviar dianggap sebagai lambang makanan mewah.
kaviar (Thinkstock/darkbird77)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski ukurannya tak lebih dari ukuran kelereng, dikemas dalam kaleng kecil, namun telur ikan sturgeon dihargai sangat mahal. Sebaliknya, calon bayi roe yang dilindungi sepenuh hati dalam perut ikan sturgeon betina menjadi lambang simbolik untuk semua bahan makanan mewah, kaviar.

Telur ikan ini tentunya berharga bagi 'keluarga' ikan, tapi mengapa telur ikan ini juga ikut berharga untuk manusia?

Tekstur kaviar yang sedikit berbutir namun lembut dan lumer di mulut ini jadi makanan mewah kalangan aristokrat ini diketahui 'hadir' di perjamuan mewah Batu Khan (cucu dari Genghis Khan). Kaviar memberikan kemewahan tersendiri bagi pesta Batu usai memorak-perandakan Moskow dan Kiev. Butiran telur ikan ini tampaknya membuat istrinya sakit, tapi Batu menyukainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari persepsi palet, telur ikan ini nyaris punya reaksi yang sama dan konsisten dari masa ke masa. Dikutip dari Eater, masa-masa keemasan kaviar menjadi lambang makanan elit, dimulai karena mulai langkanya ikan sturgeon betina.

Mulai 'menghilangnya' sturgeon karena penangkapan yang berlebihan membuat nilai ikan dan kaviar meroket.

Langkanya ikan ini membuat Badan Perikanan federal Rusia mengumumkan larangan penangkapan ikan sturgeon di Laut Kaspia, tahun 2013 lalu. Mereka juga melarang adanya penangkapan ikan secaa komersial selama satu dekade. Tujuannya untuk membantu repopulasi.

Booby Reed dari departement of Wildlife and Fish di Louisiana, berdasarkan tata taksonominya, sturgeon sendiri di tahun 2010 merupakan salah satu jenis binatang yang terancam punah di bumi. Berasar laporan dari International Union for Conservation of Nature tahun 2010 menunjukkan bahwa 85 persen populasi stugeon berada dalam bahaya, dan 63 persen lainnya diperhitungkan sebagai terancam punah kritis. Habitat hidup ikan ini berada di Laut Kaspia, dan juga Sungai Yangtze di China.

Kelangkaan kaviar makin menjadi di beberapa negara, sejak hubungan Amerika Serikat dan Iran menegang di tahun 1979. Ketegangan ini menyebabkan akses yang makin terbatas ke laut Kaspia. Hanya saja, tak ada rotan akar pun jadi.

Akses yang terbatas di pada sturgeon membuat Amerika Serikat mencari langkah lain untuk bisa mendapatkan pasokan kaviar. Posisi kaviar sturgeon digantikan oleh kaviar paddlefish di tahun 1980-an. Mereka tak keberatan dengan itu. Paddlefish dan sturgeon berada dalam kelas taksonomi yang sama, sehingga telur ikannya serupa dalam urusan bentuk dan ukuran. Rasanya pun cukup mirip.

Hanya saja di era 80-an, kepopuleran paddlefish membuat ikan itu bernasib sama seperti sturgeon. Perburuan ikan merajalela. Nelayan tak lagi menangkap ikan dengan kail dan pancing, tapi juga menggunakan jaring. Praktik ini bukan cuma mengancam populasi paddlefish tapi juga ikan lainnya.

Pemburu tak peduli ikan jantan atau betina, semua diambil massal. paddlefish nahas itu dijual ke distributor kaviar di pasar gelap. Polisi bergerak untuk menindak perilaku ini. Tercatat polisi banyak menindak perburuan paddlefish ilegal.

Sayang nasib paddlefish belum juga beruntung. Mungkin saja saat ini nasib roe di Amerika tinggal menghitung hari saja. Sejak tahun 2007, paddlefish tak lagi ditangkap untuk konsumsi Amerika. Telur-telur ikan ini diekspor ke banyak tempat, misalnya Jepang (US$300 per pon). China saat ini mengimpor sekitar 4,5 juta telur ikan dan larva ikan tiap tahunnya dari pembenihan di Rusia dan Amerika Serikat.

"Ada perbedaan besar dalam cara orang menilai paddlefish," kata Brandon Brown, caviar program coordinator di Paddlefish Research Center di Departement of Wildlife Conservation.

"Di masa lalu mereka dianggap bernilai rendah, terutama di Oklahoma. Tapi kami bekerja kerasa untuk mencoba mengubah cara orang melihat dan berpikir soal paddlefish."

Brown dan timnya berusaha untuk tak cuma melihat ikan ini sebagai 'daging' di meja, tapi juga untuk atribut ekologi dan olahraga mereka (memancing). "Kebanyakan orang di Oklahoma tidak makan telur ikan dan bahkan sering membuangnya. Tapi untuk seseorang yang menghargai kaviar, ini adalah hal yang sangat berharga."

Baik paddlefish atau sturgeon betina butuh waktu bertahun-tahun lamanya untuk mereproduksi dan mematangkan telurnya. Untuk mengambil telur ikannya, pemburu harus membunuh ikan dan mengambil telurnya. Hal ini berarti si ikan tak bisa lagi memproduksi telur. (chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER