Kartini Masa Kini, Tak Cuma Pintar Tapi Berani dan Kuat

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2016 06:37 WIB
Stigma lemah kian pudar dari diri perempuan dan berganti dengan gambaran diri yang multitasking dan hebat.
Ilustrasi (Fatchoi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan postur tubuh kecil, wajah lebih melankolis, tatapan mata lembut, perempuan kerap dianggap lemah. Perempuan kerap dipandang tak berdaya melakukan banyak hal yang bisa dilakukan pria.

Kini, nyaris tak ada lagi yang bisa menyandingkan perempuan seperti itu. Stigma lemah kian pudar dari diri perempuan. Bahkan dalam beberapa kasus, justru perempuan bisa lebih kuat dan tegar dibanding pria.

Pemahaman Kartini soal emansipasi ternyata tak sekadar meningkatkan pendidikan perempuan saja. Kartini-Kartini masa kini bukan cuma punya pendidikan tinggi, tapi juga bisa melakukan banyak hal untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat sampai negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan-perempuan kini tak lagi sekadar mempersiapkan makanan di dapur dan mengurus anak. Tapi kini banyak perempuan yang juga melakukan banyak pekerjaan berat dan berbahaya seperti halnya pria.

Ni Nyoman Gunariyani adalah salah satu contohnya. Perempuan asli Bali ini bekerja sebagai petugas keamanan di Grand Nikko Bali. Karena alasan keselamatan, biasanya petugas keamanan didominasi oleh pria. Namun hal ini tak menyurutkan keberanian Nyoman Gunariyani untuk melakukan pekerjaan ini.

Pilihan pekerjaan Nyoman Gunariyani ini ternyata bukan asal-asalan. Dia mengatakan, menjadi petugas keamanan adalah mimpinya sejak kecil. Dia sudah bekerja di hotel ini selama 20 tahun.

Beberapa orang-orang penting pernah berada dalam pengawasan keselamatannya. Salah satunya adalah mantan Presiden Soeharto saat menginap di hotel ini. Berkat kegigihan dan ketekunannya menjalani profesi ini dia pernah mendapatkan beragam penghargaan termasuk Safety and Security Award 2007 dan Gold Class and Disaster Preparedness Certification in 2015.

Pekerjaan perempuan yang tak biasa juga dilakukan oleh Nadya Natassya. Perempuan Jakarta ini sehari-harinya berprofesi sebagai tato artist.

Sebagai seorang perempuan, dia tak gentar akan stigma negatif soal tato yang identik dengan pelaku kekerasan. Namun bagi Nadya, tato adalah karya yang tak jauh berbeda dengan kesenian lain.

"Sekarang ini sudah tidak ada lagi yang menganggap negatif soal tato. Mungkin ada beberapa yang fanatik, cuma dibilangin aja. Tapi ya urusan saya urusan saya, jadi orang enggak perlu urus saya," kata dia kepada CNNIndonesia.com.

Dia belajar membuat tato dengan cara otodidak. Perempuan berusia 29 tahun ini mengaku bangga dengan pekerjaannya. Pasalnya dia merasa karya seni buatannya akan selalu dibawa orang kemana-mana di tubuh mereka.

"Seorang tattoo artist harus bikin ciri sendiri, kalau menjiplak namanya tukang tato."

[Gambas:Video CNN]

Perempuan Jaya di Udara

Tanggung jawab atas keselamatan ribuan nyawa di udara membuat pilot punya pekerjaan berat. Menjadi pilot bukan hanya soal pakai seragam keren dan terlihat hebat di mata orang lain, tapi juga soal ketelitian, akurasi dan juga ketanggapan.

Nyatanya pekerjaan yang identik dengan pria ini mampu ditaklukan oleh tiga pilot perempuan. Kapten Sharifah Czarena dibantu oleh Sariana Nordin dan Nadiah Pg Khashiem dari Brunei berhasil menerbangkan dan mendaratkan Boeing 787 Dreamliner dari Brunei ke Jeddah.

Penerbangan ini terbilang tak biasa karena Arab Saudi adalah negara yang melarang perempuan untuk mengendarai mobil.

Pilot-pilot perempuan kini jumlahnya semakin bertambah. Indonesia juga memiliki pilot perempuan dalam beberapa maskapai penerbangannya. Beberapa di antaranya adalah Dian Pauly, Sari Ardisa, Sarah Widy, Elesta Apriliana Wulansari, dan lain-lain.

(chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER